ALL ABOUT ELECTRIC VEHICLE INOVATION

Mobil Listrik, Sepeda Motor Listrik, Sepeda listrik Ebike

ALL EBIKE INOVATION

DIY ebike kits konversi

BOGI POWER MOTOR BIKE

SUPER POWER MOTOR HUB, 48V 3000W

OPTIMIST E BIKE

48V 1500W, REAR HUB BLDC MOTOR

C ONE E-BIKE

With BLDC EBIKE KITS KONVERSI

BOGI POWER CAR

With Natural view

SATELIT TV MODIFICATION

All different tips n trik about satelites TV

ALL ABOUT ELECTRIC INOVATION

With Unlimite Creativited

E-bike

Sepeda Listrik Kits konversi

Rabu, 15 Juli 2015

MEMBUAT BLDC SEPEDA LISTRIK BERKECEPATAN TINGGI.



MODIFIKASI BLDC DENGAN ELECTRIC TRANSMISI


  Ide kreatifitas ini muncul setelah Tim mobil listrik UNY di awal tahun 2011 berhasil menemukan logika hall sensor untuk membalikkan putaran BLDC. Sistem electric transmisi ini dirancang untuk mendapatkan putaran awal BLDC yang hi torsi, namun juga memiliki speed yang bagus di rpm tinggi. Mengingat juga di regulasi Kompetisi tidak diijinkan mengganti susunan gear ratio.

         
            Sistem yang digukanan dikala itu adalah sistem pengajuan timing hall sensor, dimana pola no 1 diganti menjadi pola nomor 6. Seperti pada tabel berikut. Prinsip kerjanya sama persis dengan timing pengapian busi pada motor bakar. Semakin tinggi rpm maka pengapian akan dimajukan.


            Maka dari itu untuk menghasilkan output pada 3 phase motor yang diharapkan maka input pada hall sensor harus diubah menjadi:


            Nah disini kita merekayasa logika bagaimana agar nilai 1-0-0 dapat berubah menjadi 1-0-1 , 1-1-0 berubah menjadi 1-0-0, dan seterusnya?. Diwaktu itu tim riset menggunakan microcontroller Atmega 8. Cara kerjanya adalah mengumpamakan logika input sebagai biner lalu merubahnya dahulu ke mode decimal lalu dikembalikan lagi ke biner sebagai output. Selebihnya dapat dilihat pada tabel berikut:


            Dalam tabel tersebut dapat dilihat digit decimal 4 diubah menjadi 5, 6 menjadi 4, 2 menjadi 6 dan seterusnya. Digit decimal  0, dan 7 ditiadakan.
            Sistem tersebut dipasangkan sebuah relay switch untuk memindahkan transmisinya. Ketika putaran rendah menggunakan normal mode, dan ketika putaran tinggi menggunakan mode maju  1 pola. Proses tersebut sama persis seperti sebuah sepeda motor berganti gigi presneling. Trotle gas saat ganti gigi pun harus dikurangi dahulu seperti halnya sepeda motor (karena kalau langsung terjadi hentakan mendadak)
Dan hasilnya adalah demikian:

Pada detik ke 19 adalah saat pindah gigi transmisinya:

Putaran motor yang dihasilkan lebih dari 1200rpm atau skitar 90km/jam apabila dalam kondisi berjalan.
            Namun putaran dengan maju 1 pola tersebut masih dirasa terlalu jauh rationya. Seperti dari gigi prosneling 1 langsung menuju prosneling 4. Maka dari itu untuk memperapat ratio disini melakukan pemasangan hall sensor baru yang bertujuan “maju setengah pola”. 3 buah hall sensor baru cukup diletakkan beberapa mili meter di depan (depan dari arah putaran) hall sensor yang sebelumnya.
 Pembuatan dudukan hall sensor baru.

            WARNING:: Hasil riset tersebut hanya merupakan hasil riset eksperimen untuk menambah ilmu pengetahuan saja. Saat kompetisi KMLI 2011 ternyata diijinkan mengganti gear ratio sprocket, sehingga belum teruji langsung efek electric transmisi tersebut. Untuk aplikasi keseharian alangkah baiknya jangan menggunakan teknologi modifikasi utak atik sendiri yang tidak standart. Karena sesuatu yang di luar standar akan memiliki banyak kelemahan dan malah bisa timbul kerusakan. Saran dari kami apabila menginginkan speed yang lebih cepat bisa menggunakan motor yang sudah dirancang untuk hi speed. Karena kecepatan rpm adalah karakter yang sudah melekat pada motor itu sendiri (statement dari kellycontroller).  

Semoga Bermanfaat,




CARA MEMPERBAIKI SEPEDA LISTRIK Bagian sistem elektriknya

CARA MEMPERBAIKI SEPEDA LISTRIK

Bagian sistem elektriknya


Banyak sekali keluhan dari pengguna sepeda listrik, dan tidak sedikit pula yang tidak melakukan perbaikan. Dan hanya menjadikan kendaraan listrik yang bermasalah itu menjadi sebuah rongsokan tak berharga. Posting sebelumnya sudah menjelaskan tentang cara merawat sepeda motor listrik supaya awet, namun apabila sudah terjadi kerusakan berikut adalah ulasan dari gejala kerusakan, diagnosa dan perbaikannya.



1.    Gejala 1 = masalah baterai

Ø  Sepeda listrik terasa tidak bertenaga,
Ø  baterai cepat habis,
Ø  kecepatan pelan, dan laju berjalan pelan dan terkadang putus-putus.
Ø  Ketika di charger langsung cepat penuh
Masalah baterai adalah permasalahan yang paling sering dalam kendaraan listrik. Hampir rata-rata sebagian pengguna kendaraan listrik mengalami masalah ini.



Solusi perbaikannya adalah dengan mengganti baterai yang rusak, secara ideal seluruh baterainya yang diganti, namun kalau ingin berhemat bisa dengan mengganti baterai yang rusak saja. Cara mengetahui baterai mana yang rusak dapat diukur voltase baterainya menggunakan multimeter. Pengukuran alangkah baiknya ketika sistem dalam kondisi ON dan digunakan untuk memutar dynamo tanpa beban.



Solusi pencegahan baterai rusak adalah:
Ø  Jangan overcharging / charger yang terlalu lama
Ø  Jangan terlalu sering melakukan akselerasi mendadak
Ø  Hindari beban berat / medan menanjak

2.    Gejala 2 = Kerusakan motor BLDC / dinamo

Masalah pada motor BLDC adalah masalah yang kedua. Meski frekuensi tingkat kerusakannya lebih minim daripada kerusakan baterai, Namun terkadang banyak pula pengguna yang mengkandangkan sepeda listriknya hanya karena masalah pada motor penggeraknya.



Tanda-tanda gejala kerusakan dynamo adalah:
Ø  Ketika dihidupkan putaran motor pincang
Ø  Motor mau berputar kalau dibantu pada awalannya
Ø  Suara motor berdengung kasar dan tidak punya tenaga
Ø  Putaran motor pelan dan patah-patah
Ø  Motor tidak hidup ketika di gas, namun ketika dibantu putar dengan tangan terasa ada induksi yang melawan (ini karena kombinasi pola hall sensor dan 3 phase yang tidak pas, tinggal diacak lagi kombinasinya sudah beres) namun ini biasanya terjadi pada kendaraan listrik modifikasi.
Ø  Motor BLDC berputar sesaat lalu mati terkadang putaran tidak stabil (hal ini biasanya karena motor BLDC terlalu sering dibongkar dan pemasangannya kurang presisi)




Solusi cara perbaikan: kerusakan motor penggerak BLDC pada kendaraan listrik pada umumnya terjadi karena 2 macam permasalahan: yaitu masalah hall sensor dan masalah 3 phase motor. Namun pada umumnya di sepeda listrik lebih sering terjadi kerusakannya karena hall sensor. Kerusakan 3 phase, kerusakan munting dudukan, kerusakan axle lebih sering terjadi karena modifikasi yang kurang teliti.
Perbaikan masalah hall sensor:
Selengkapnya lebih detail bisa dilihat di Cara memperbaiki kerusakan hall sensor

Ø  bongkar bagian jok sepeda listrik atau kita buka bagian-bagian kendaraan yang menghalangi kontroller, fungsinya agar kita bisa melakukan pemeriksaan kabel hall sensor secara mudah.

kontroller pada sepeda listrik

Ø  Temukan port hall sensor, biasanya terdapat 5 kabel dengan warna hitam, merah, hijau, kuning, dan biru seperti pada gambar berikut:

kabel socket hall sensor

Ø  Hidupkan kunci kontak ON dan buka handle gas supaya motor berputar. Ketika motor berputar cabut salah satu kabel dari warna hijau, kuning atau biru. Lakukan percobaan pada 3 kabel tersebut. Apabila ketika kabel dicabut yang terjadi malah motor semakin pincang atau berhenti maka kabel yang dicabut itu hall nya tidak bermasalah, dan jika menemukan kabel yang dicabut namun motor tetap tidak terjadi apa-apa, maka bisa dipastika hall sensor dari warna kabel itulah yang rusak. Cara ini mirip sekali dengan mencari busi yang mati pada mesin bensin mobil 4 silinder.

Ø   Jika sudah ketemu maka tinggal saatnya mengganti hal sensor yang rusak tersebut.
Ø  Cara menggantinya adalah: ingat warna kabel hall sensor yang rusak, bongkar motor BLDC (pembongkaran memang tidak mudah), ganti hall sensor yang rusak.
bagian dalam BLDC 350W

 Posisi Hall sensor tipe tanpa PCB

Posisi Hall sensor tipe dudukan PCB


Ø  Seri hall sensor pada BLDC buatan cina pada umumnya mengunakan seri F41, SS41

hall sensor

Cara pencegahan kerusakan motor:  

Ø  Untuk sepeda listrik yang standar-standar aja memang jarang kerusakan motor terjadi. Mungkin untuk kendaraan standar cukup Jangan terlalu sering kehujanan / melewati medan berair
Ø  Dalam modifikasi usahakan rangkain kelistrikan yang rapi, jangan sampai kabel hall sensor ini terkena tegangan 12V atau lebih.
Ø  Pengencangan baut as motor harus kuat, supaya as motor BLDC tidak terpuntir.
Ø  Apabila memodifikasi dengan sistem overvoltage jangan terlalu sering digunakan keseharian.
Ø  Overvoltage maksimum untuk motor 36V adalah 48V, untuk 48V maks 60V, untuk 60V maks 72V, untuk 72V maks 84V.
Ø  Apabila menggunakan overamper dengan menggunakan kontroller dengan watt yang lebih besar, perhatikan ketahanan kabel 3 phase motornya, jangan sampai kabelnya meleleh tidak kuat.
Ø  Apabila membongkar dan memasang BLDC harus rapi dan presisi, karena ketidak presisian akan membuat putaran motor menjadi kasar dan untuk beberapa kontroller tidak mau untuk men-drive motor yang sudah tidak presisi.


3.    Gejala 3 = Kontroller

Pada umumnya kerusakan di kontroller terdapat pada FET, yang biasanya disebabkan karena beban yang terlalu berat dan terus-terusan, dan karena terjadi hubungan konslet pada 3 phase motor.




Tanda tanda gejala kerusakan FET:
Ø  Kunci kontak on, namun motor tidak mau berputar dan ketika di gas terdapat suara kecil “tik” dari kontroller.
Ø  Ketika motor diputar manual dengan tangan terasa patah-patah, ketika kontak off pun juga terasa patah-patah
Ø  Untuk lebih memastikan kerusakan FET lepas kabel 3 phase motor dari kontroller, lalu putar kembali motor pakai tangan, apabila jadi loss sudah pasti itu FET yang rusak.

kabel socket 3 phase motor pada kontroller 350W

Ø  Tapi apabila sudah dilepas sekalipun namun tetap patah patah maka itu berarti 3 phase pada motor BLDC yang rusak karena konslet.

Cara perbaikan kontroller karena kerusakan FET

Detail cara perbaikan kontroller bisa dilihat di Cara perbaikan kontroller BLDC
Ø  Ganti kontroller dengan yang baru (solusi paling gampang)
Ø  Ganti FET yang rusak saja, namun butuh pengetahuan yang mumpuni di bidang elektronika untuk melakukan ini. Berikut adalah cara mengetahui FET yang rusak.:

Deret FET pada kontroller

Ø  Buka box kontroller, lalu lakukan pengukuran pada kaki source dan output FET, apabila terdapat hambatan 400 ohm sampai 590ohm maka FET itu sehat, namun apabila hambatannya dibawah 100 ohm berarti FET itu rusak (biasanya kalau rusak tanpa hambatan alias nyambung)
Ø  Lepas FET yang rusak, lalu gabungkan kembali 3 phase motor dengan kontrollernya, lalu putar kembali motor BLDC dengan tangan, apabila masih patah-patah berarti masih ada FET lain yang rusak, apabila sudah loss maka berarti sudah tidak ada FET yang rusak kembali

contoh perbaikan melepas FET dan menggantinya

Ø  Ganti FET yang rusak dengan FET baru yang spec nya sama atau yang lebih tinggi spec nya.
Ø  Biasanya seri FET nya untuk kendaraan listrik 350W, 500W dan 800W adala P 75N75, untuk 1500W = IRF P105, untuk watt gede = IRF 4110 atau IRF 4410


APABILA TIDAK DITEMUKAN GEJALA SEPERTI KETIGA MASALAH DIATAS

Apabila kendaraan listrik mati total tanpa gejala dan permasalahannya selain 3 masalah diatas maka dapat melakukan general check up seperti urutan diagnosa berikut:

1.    Hidupkan kunci kontak:

2.    Cek tegangan suplay pada kontroller B+ dan kontak. Apabila terdapat tegangan yang sesuai (misal=48V untuk kendaraan listrik 4 baterai atau 36V untuk sepeda listrik 3 baterai) maka lanjut ke poin 3. Apabila tidak ada tegangan maka lanjut ke pemeriksaan baterai dan kabel dari baterai ke kontroller. Jangan-jangan kabelnya putus di jalan.

   contoh pengecekan suplay kontroller: misal diatas tegangan 18,6V, maka itu artinya terjadi permasalahan baterai atau rugi tegangan di kabel menuju baterai

3.    Lepas socket kontroller yang terhubung ke alarm, rem, speedometer, dan fitur-fitur lainnya. Yang tersisa hanya socket yang menuju ke 3 phase motor, hall sensor, kunci kontak, baterai B+ dan B-, dan handle gas. Buka handle gas untuk memutar motor, jika motor berputar normal maka yang bermasalah adalah fitur lain seperti, sensor rem, dan alarm. Apabila motor tetap tidak mau berputar maka lanjut ke poin 4.

4.    Cek tegangan di kabel merah hall sensor dan handle gas. Apabila keluar tegangan 5V maka lanjut ke poin 5. Namun apabila tidak terdapat tegangan 5V maka kontroller itu yang rusak.

Pengecekan tegangan 5V di socket hall sensor

5.    Cek tegangan pada kabel hijau (ada juga yang biru) di socket handle gas pada kontroller. Sambil diputar pelan handle gas nya apabila keluar tegangan dari 0V sampai 5V maka lanjut ke poin 6. Apabila tidak terjadi perubahan tegangan maka terdapat kerusakan pada handle gas atau kebel yang menuju handle gas putus.

6.    Cek tengangan pada kabel hijau, biru dan kuning pada hall sensor sambil motor diputar pelan pakai tangan. Apabila tegangan berubah-rubah maka lanjut ke poin 7, Namun apabila terdapat salah satu yang tegangannya tidak berubah maka hall sensor di dalam motor BLDC itu bermasalah.

7.     Jika poin diatas sudah dilakukan semua, maka dipastikan BLDC akan berputar normal, Namun apabila tidak berputar normal atau tetap mati total maka dipastikan micro pada kontroller itu rusak. Dan solusinya adalah mengganti dengan kontroller yang baru.

Semoga bermanfaat

Artikel terkait: