ALL ABOUT ELECTRIC VEHICLE INOVATION

Mobil Listrik, Sepeda Motor Listrik, Sepeda listrik Ebike

ALL EBIKE INOVATION

DIY ebike kits konversi

BOGI POWER MOTOR BIKE

SUPER POWER MOTOR HUB, 48V 3000W

OPTIMIST E BIKE

48V 1500W, REAR HUB BLDC MOTOR

C ONE E-BIKE

With BLDC EBIKE KITS KONVERSI

BOGI POWER CAR

With Natural view

SATELIT TV MODIFICATION

All different tips n trik about satelites TV

ALL ABOUT ELECTRIC INOVATION

With Unlimite Creativited

E-bike

Sepeda Listrik Kits konversi

Kamis, 10 Juli 2014

6 KEBODOHAN PENDAKI PEMULA BIKIN CELAKA

6 KEBODOHAN PENDAKI PEMULA BIKIN CELAKA



Merdeka.com - Mendaki gunung kini menjadi tren. Banyak orang ramai-ramai ikut merayakan tahun baru di puncak-puncak gunung. Melihat matahari terbit untuk pertama kalinya bersama lautan awan dari puncak-puncak tertinggi.
Sayangnya banyak orang mendaki tanpa persiapan dan kemampuan teknis yang cukup. Mereka yang bukan pendaki gunung melakukannya sekadar untuk hura-hura. Karena tak paham aturan, seenaknya saja mencoreti batu. Mengukir nama-nama mereka di pohon serta memenuhi gunung dengan sampah.
Mendaki gunung masuk kategori olahraga berbahaya. Tapi para pendaki pemula memasabodohkan bahaya. Demi memasang foto-foto di sosial media, mereka pergi ke gunung. Tanpa persiapan, asal-asalan dan seringkali sembrono.
Kematian Shizuko Rizmadhani (15) di Gunung Gede Pangrango dan Endang Hidayat (53) di Semeru bukti taruhan mendaki gunung adalah nyawa.
Berikut kebodohan para pendaki pemula yang sering membuat mereka celaka dan meninggal di gunung. Semoga semua sadar, naik gunung jauh lebih bahaya daripada pergi ke mal.

1. Sok jagoan
Sikap sok jagoan ini nyaris selalu menjadi penyebab utama musibah pada pendaki pemula. Dengan alasan mencari tantangan, para pendaki pemula ini mencari jalur di luar jalur resmi.
Parahnya, seringkali mereka melakukannya tanpa kemampuan navigasi yang baik. Jangankan GPS dan peta topografi, sekadar kompas pun tak bawa. Lalu apa yang diandalkan?
Maka petualangan mereka pun biasanya berakhir di dasar jurang, mati kedinginan di lembah atau ditandu Tim SAR ke rumah sakit.
Membuka jalur baru juga berarti merusak konservasi. Mengganggu hidupan liar dan ekosistem. Para pendaki berpengalaman tak akan melakukannya selain untuk kepentingan penelitian dan ilmu pengetahuan.

2. Buruknya manajemen logistik
Salah satu masalah pendaki pemula adalah buruknya manajemen logistik. Dalam pikiran mereka, mendaki gunung identik dengan mie instan.
Hal ini salah besar. Mendaki gunung adalah kegiatan berat. Butuh kalori hingga 4.000 kkal per hari. Bayangkan dengan aktivitas sehari-hari yang rata-rata hanya membutuhkan 2.000 kkal per hari.

Kebutuhan kalori yang besar ini didapat dari daging-dagingan berlemak, coklat dan karbohidrat. Tentu bukan mie instan yang sulit dicerna tubuh dan menyerap air dalam tubuh.
Seringkali para pemula mendapati nasi yang ditanak tak matang sempurna. Maka kombinasi makanan mereka jadi nasi keras, mie instan dan ikan asin. Karena tak nikmat, napsu makan pun berkurang. Padahal tubuh butuh banyak masukan untuk tenaga dan menjaga suhu agar tetap hangat.
Dalam kondisi lemas dan lapar inilah sering terjadi kecelakaan. Kurangnya konsentrasi, pingsan hingga kematian.

3. Buruknya pengepakan barang
Packing atau mengepak barang dalam ransel adalah seni yang harus dikuasai pendaki gunung. Seluruh barang bawaan harus masuk ke dalam ransel. Karena medan sulit, tak boleh ada yang tergantung di luar ransel selain botol air minum. Tangan harus bebas karena memegang walking stick atau berpegangan meniti akar-akar pohon jika dibutuhkan.
Maka lihatlah para pendaki pemula. Dengan panci digantung ke ransel. Tangan menenteng sleeping bag atau jaket.
Ransel mereka tak dilapisi lagi dengan cover bag. Pakaian di dalam ransel tak dilapis plastik.
Jika hujan, semua pakaian, jaket dan sleeping basah. Padahal sangat penting menjaga pakaian ganti tetap kering. Tidur dengan keadaan basah bisa mengakibatkan hipotermia. Inilah penyebab utama kematian seorang pendaki gunung. Suhu tubuh turun karena kedinginan.
Jangan pernah anggap enteng mengepak barang. Ini yang sering dimasabodohkan pendaki pemula.

4. Pergi dalam rombongan besar
Shizuko Rizmadhani berangkat bersama rekan-rekan pecinta alam di sekolahnya. Jumlahnya 27 orang. Jumlah yang sangat besar untuk pendakian gunung.
Kemungkinan orang tua mudah memberikan izin jika pergi dalam rombongan besar. Orang tua merasa anaknya lebih aman karena banyak yang menjaga.
Padahal salah besar. Rombongan besar justru merepotkan. Makin sulit membagi logistik dan mengatur manajemen perjalanan.
Bayangkan butuh berapa kompor lapangan untuk memberi makan 27 orang itu? Lalu perlengkapan P3K? Siapa ketuanya? Apakah dia benar-benar berwibawa untuk mengatur 27 orang itu?
Masalah yang sering muncul adalah banyaknya konflik. Keinginan anggota yang beraneka ragam dan sikap intoleransi. Lihatlah kasus Shizuko, kemana saja teman-temannya yang banyak itu?
Pendakian ideal, beranggotakan 4 sampai 6 orang pendaki. Pilihlah satu orang untuk memimpin pendakian. Bukan karena dia ketua, tapi memang memiliki watak bisa diandalkan dan leadership.

5. Hipotermia disangka kesurupan
Pendaki pemula mendaki tanpa ilmu. Berbekal semangat dan tanpa perlengkapan memadai mereka nekat mendaki gunung.
Karena tidak tahu ilmu P3K, maka sering terjadi salah kaprah. Pada penderita hipotermia, korban akan menggigil dan kehilangan kesadaran. Lalu mulai bicara melantur.
Karena nyerocos tak karuan dan sukar diajak komunikasi, teman-temannya menyangka si korban kesurupan. Mereka malah membacakan doa untuk mengusir setan. Inilah yang mungkin terjadi pada Shizuko.
Seharusnya, segera lakukan pertolongan. Ganti pakaiannya dengan pakaian kering. Masukkan dalam sleeping bag yang sudah dihangatkan. Taruh juga beberapa botol air panas di dalam sleeping bag itu. Jaga kondisi lingkungan tetap hangat.
Jika sudah membaik beri makanan hangat sedikit demi sedikit. Hindari memberi kopi atau minuman keras.

6. Aku si cepat
Ciri khas pendaki pemula, apalagi yang masih berusia muda adalah selalu bergerak dengan cepat. Mereka selalu tergesa-gesa, menjadikan naik gunung seolah lomba lari ke puncak. Malu menjadi yang paling belakang, karena sering dianggap sebagai yang terlemah.
Karena itu biasanya waktu tempuh ke puncak lebih singkat. Baru setelah perjalanan turun, aneka masalah datang. Kehabisan tenaga, cidera otot hingga kecelakaan dan kehilangan arah menjadi ancaman.
Idealnya, ada seorang sweeper yang berjalan paling belakang. Biasanya orang ini yang paling kuat dan bisa diandalkan. Tugasnya menyapu seluruh anggota tim. Memastikan tak ada yang keteteran atau tertinggal di belakang.
Namun dalam rombongan pendaki pemula, tak ada yang mau menerima tugas ini. Jadi sweeper dianggap hina. Menjadi paling pertama sampai puncak dan pertama turun ke kaki gunung jadi tujuan utama.
"Aku si cepat. Tanpa sadar kutinggalkan sahabatku yang kelelahan mati di gunung."

Sumber : Merdeka.Com

Sabtu, 05 Juli 2014

CARA MEMPERBAIKI AKTUATOR PARABOLA

CARA MEMPERBAIKI AKTUATOR PARABOLA

                        Aktuator sering juga disebut rotator ataupun protator yang intinya adalah penggerak. Untuk tracking satelit, agar mudah dalam mencari sinyal satelit tentunya alat ini sangatlah membantu. Namun banyak pula rotator ini hanya menjadi hiasan antena parabola di atap genteng semata, karena alat ini tidak berfungsi atau rusak. Maka dari itu disini diulas seputar bagaimana itu cara kerja aktuator dan bagaimana pula cara memperbaiki kerusakannya.
Lebih detail mengenai cara kerja aktuator dapat dilihat disini:



CARA MEMPERBAIKI KERUSAKAN AKTUATOR
                        Hampir semua masalah aktuator yang terdeteksi oleh positioner pasti menampilkan kode E-2. E-2 itu artinya ERROR jadi ya sudah pasti semua gejala pasti itu E-2 itu yang muncul pada positioner. Secara umum kerusakan pada aktuator dibagi menjadi 2 hal yaitu kerusakan secara elektric dan kerusakan secara mekanik. Berikut adalah solusi-solusi perbaikannya.
                        Yang paling utama dilakukan terlebih dahulu adalah: Lepas aktuator dari mounting parabola dan cek dibawah (karena kalau nge-cek di atas atap pasti akan lebih susah). Yang kedua adalah rakit kembali kabel dari positoner menuju ke aktuator.

PERMASALAHAN ELEKTRIK
1.    Muncul E-2 ketika baru pertama kali dipencet menggerakan. Atau geser 2 atau 5 digit muncul E-2.
Kemungkinan masalah:
Ø  Salah satu dari 4 Kabel putus, perbaikan ini tentu tidak sulit.
Ø  Reet switch bermasalah
                  Cara memperbaiki Reet Switch: kerusakan sensor ini biasanya adalah kesalahan pemasangan kabel yang seharusnya ke motor malah dipasang ke sensor yang mengakibatkan reet switch jadi terbakar dan rusak. Reet switch dapat diganti baru karena dijual dengan harga murah di pasaran elektronik. Cara mengecek reet switch dapat menggunakan multimeter, ketika didekati magnet maka akan terhubung dan ketika magnet menjauh akan terputus.


                  Masalah yang kedua terkait sensor adalah jarak magnet yang terlalu dekat atau terlalu jauh. Ini solusinya mudah cukup diberi ring/shim pengganjal ketika terlalu dekat dan bisa juga memapras dudukan magnet ketika terlalu rengang, atau dudukan reet switch nya yang dinaikkan juga bisa.



2.    Aktuator berfungsi normal namun digit pada display tidak tetap. Misal terkadang PALAPA di digit 245 tapi setelah ke THAICOM lalu balik kembali ke PALAPA lagi jadi berubah 239 atau digit lain.
Kemungkinan penyebab:
Ø  Jika pergeseran hanya 3 sampai 6 digit itu masih wajar. Jika pergeseran antara 6 sampai 15 digit maka perlu di cek kembali baut-baut pada mounting dan aktuator parabola.
Ø  Kemungkinan yang kedua adalah masalah pada positionernya. Beberapa jenis positioner terlalu sedikit dalam mengirimkan arus ke dinamo aktuator, jadi final gear terlalu sedikit pergerakannya dan itu menyebabkan simpangan error pembacaan pada sensor reet switch.  Hal ini berdampak pada digit pada display positioner.






3.    Digit pada display positioner berganti namun aktuator tidak bergerak. Khususnya terjadi ketika berpindah satu step-satu step, namun tetep berpindah ketika langsung berpindah banyak.
Ø  Masalah tidak terjadi pada aktuator Namun pada positionernya.
      Jenis positioner yang melakukan eksekusi pengiriman arus ke motor terlalu singkat, jadi sebenarnya final gear bergerak namun karena efek magnet dinamo jadi putar balik kembali dan dalam kondisi ini reet switch tetap menyensor gerakan, Namun aktuator hanya bergerak sedikit sekali atau praktis tidak bergerak.
      Yang kedua memang terdapat positioner abal-abal yang digit display tersebut berpindah tidak berdasar sensor pada reet swtich pada aktuator.
      Tips: Jadi alangkah baiknya ketika membeli positoner gunakan test E-2. Yaitu ketika positioner tidak terhubung motor dan sensor pencet tombol menggerakkan motor. Apabila langsung muncul E-2 maka itu positioner yang bagus, namun kalau masih sempet memunculkan digit terlebih dahulu lalu baru muncul E-2 itu berarti positioner kurang OK.

Skema cara kerja aktuator dan positioner


Ø  Kemungkinan yang kedua yang terjadi adalah laker yang terlepas dari housing atau dudukan drat pada final gear yang kocak. Selebihnya akan dibahas pada kerusakan mekanik dibawah.

PERMASALAHAN MEKANIK

1.    Drat karatan dan laker macet.
INI PALING SERING TERJADI. Hal ini sangat mudah diketahui dengan cara memutar ball join bagian atas dan terasa berat banget memutarnya. Solusinya adalah dengan cara menggelontor dengan oli yang sangat banyak atau dengan cairan anti karat. Oli atau cairan anti karat dapat dimasukkan melalui bagian laker atau lubang pada stik aktuator. Lepas stik aktuator dab Cepit ujung ball dengan tanggem/ragum lalu putar ujung drat sebaliknya dengan kunci inggris. Terus lalukan perputaran menggunakan kunci inggris sambil diberi masukan oli hingga terasa agak ringan. Kotoran karat akan keluar melalui lubang bawah. Kalau masih kurang mantep pakai kunci inggris bisa pasangkan bor tangan pada ujung drat itu, dijamin makin kuat dan rontok semua karatannya.

Drat yang bermasalah akan terasa berat ketika diputar manual

Cepit dengan ragum

Putar dengan kunci inggris

Lumasi hingga banjir Oli di dari bagian ini.


2.    Laker copot dari housing, atau dudukan final gear ke drat kocak
Kreativitas mekanika lah yang dapat menolong ini. Laker yang copot dapat dikunci kembali dengan kembali memperdalam coacak pada housing stik aktuator.
Dudukan drat pada final gear apabila sudah kocak/rusak dapat di Cor kembali menggunakan lem bakar atau dengan lem dekston.

Dudukan drat / stik aktuator

Final Gear


3.    Ball join macet
Solusi terbaik adalah dengan memberi pelumas yang banyak atau cairan anti karat.


TAMBAHAN:
1.    Cara mengecek aktuator tanpa positioner
           Caranya adalah dengan bantuan power dari suplay 12V atau lebih, bisa dari aki ataupun adaptor. Berikan arus listrik pada input motor dan bersamaan itu cek konektivitas sensor dengan multimeter. Dalam kondisi 12V memang motor berputar sangat pelan. Apabila motor berputar pelan maka motor aktuator tersebut dalam kondisi bagus, dan apabila konektivitas sensor putus-nyambung secara bergantian maka kondisi sensor bagus.

Penegcekan aktuator secara manual


2.    Cara kalibrasi limit switch aktuator
Sebenarnya cara yagn benar adalah melepas penekan saklar lalu menyetel dengan obeng + . namun apabila ingin yang simpel dan lebih akurat dapat melakukan dengan cara berikut:
Caranya adalah:
Ø  lepas stik aktuator
Ø  putar dengan menggunakan positioner kearah memendek
Ø  putar terus sampai limit switch aktif
Ø  putar ball join atas aktuator secara manual untuk memendek maksimum
Ø  pasangkan stik aktuator pada dudukannya kembali
Ø  selesai

Putar aktuator tanpa stik hingga limit switch menekan



 SEMOGA BERMANFAAT


Jumat, 04 Juli 2014

CARA KERJA AKTUATOR PARABOLA

CARA KERJA AKTUATOR PARABOLA

            Aktuator sering juga disebut rotator ataupun protator yang intinya adalah penggerak. Untuk tracking satelit, agar mudah dalam mencari sinyal satelit tentunya alat ini sangatlah membantu. Namun banyak pula rotator ini hanya menjadi hiasan antena parabola di atap genteng semata, karena alat ini tidak berfungsi atau rusak. Maka dari itu disini diulas seputar bagaimana itu cara kerja aktuator dan bagaimana pula cara memperbaiki kerusakannya.



MENGENAL CARA KERJA AKTUATOR


Blok diagram cara kerja aktuator
Keterangan:
1.    Pada aktuator terdapat 2 sistem kabel yang terhubung ke aktuator. Yaitu ke motor dan ke sensor. Masing-masing memiliki 2 buah kabel + dan - . jadi keseluruhan terdapat 4 kabel.
2.    Ketika positioner memerintahkan aktuator untuk bergerak, maka dinamo/motor akan berputar dan memutar gearbox hingga menuju final gear. Perbandingan gear ratio gearbox ini sangat redusi, skitar 1:24.
3.    Pada final gear ini terdapat magnet yang turut berputar. Selain terdapat magnet final gear terhubung ke drat panjang pada stik aktuator. Drat ini diputar oleh final gear untuk memanjang atau memendekkan stik aktuator.
4.    Magnet disensor oleh reet switch position sensor, lalu apabila reet switch menerima sensor perpindahan magnet maka sinyal akan dikirimkan ke positioner melalui 2 kabel sensor.
5.    Positioner merespon dengan menampilkan perubahan digit pada display positoner. Tiap perpindahan magnet yang disensor oleh reet switch akan menampilkan perpindahan 1 digit pada display. Idealnya satu digit positioner dari sensor adalah sekitar 1/16 putaran final gear.
6.    Apabila positoner menerima sinyal balikan dari sensor maka positioner akan melanjutkan eksekusi memutar dinamo, Namun apabila aktuator tidak menerima sinyal balikan maka positioner akan menampilkan kode error E-2 pada display dan tidak melanjutkan memutar dynamo. Apabila yang putus adalah kabel motor? maka otomatis E-2 juga akan muncul, artinya apabila ada salah satu kabel dari 4 kabel putus maka E-2 pasti tampil.



Contoh apabila kabel sensor putus / sensor bermasalah


Bagian-bagian Aktuator

1.    Motor / Dynamo
Ini merupakan motor DC jenis Brushed 36V, terdiri dari magnet, kumparan dan brush.
Magnet dan rotor kumparan


Brush 


2.    Gearbox
Sistem gearbox terdapat 2 arah yaitu gerakan dari motor menuju final gear dan dari motor menuju ke limit switch. Final gear berfungsi untuk memanjangkan stik aktuator dan limit switch berfungsi untuk memutuskan arus pada dinamo apabila aktuator sudah limit atas ataupun limit bawah. Cara kalibrasi limit switch bisa dilihat disini: cara memperbaiki aktuator parabola.


Final Gear penghubung drat stik aktuator




3.    Stik Aktuator
Pada stik aktuator ini juga terdapat 2 buah ball join yang berfungsi sebagai dudukan yang fleksible pada mounting parabola. Bagian dalam stik aktuator ini terdapat drat panjang yang berfungsi memanjangkan dan memendekkan stik. Dudukan drat ini dimounting oleh laker yang sudah dipaten dengan housing stik aktuator.

Stik aktuator

ball join bawah

ball join atas

laker dan drat ulir tengah


4.    Sistem sensor
Hanya terdapat reet switch sensor dan magnet saja pada sistem ini. Magnet berfungsi dipasangkan pada final gear agar mengikuti pergerakan putaran final gear. Reet switch sendiri berfungsi menyensor perpindahan putaran magnet itu.

Magnet dan sensor magnet

reet switch position sensor



5.    Limit switch
Limit switch merupakan saklar pemutus arus listrik yang menuju ke dinamo. Bagian penekan limit switch berupa tonjolan yang turut berputar seiring motor beputar, karena bagian ini terhubung dengan gearbox juga. Pada limit switch juga terdapat dioda yang berfungsi sebagai katup penyearah arus listrik (supaya ketika limit switch aktif motor masih bisa berputar balik namun tidak bisa berputar maju)

Limit Switch sensor


SEMOGA BERMANFAAT