MENGENAL JENIS-JENIS AKI KONVENSIONAL,
MANA SIH YANG COCOK UNTUK MOTOR LISTRIK
Belakangan ini banyak sekali EV lovers
menanyakan tentang baterai kendaraan listrik listrik. Tentunya baterai berbasis
Lithium adalah yang terbaik, namun masih ada yang bersikukuh ingin menggunakan
aki basah atau aki motor. Maka dari itu, disini akan dibahas mengenai
jenis-jenis aki yang pada umumnya kita temui di lapangan.
Aki basah atau Lead Acid baterai adalah
sebuah penghasil daya listrik yang mengunakan reaksi kimia timbal dan asam
sulfat.
Secara perawatan dibagi menjadi 2 tipe: yaitu tipe aki
basah dan tipe MF (free maintenance)
Secara penggunaan dibagi menjadi 2 tipe juga: yaitu aki
starting dan aki deep cycle.
Secara jenis/tipe dibagi menjadi: aki basah konvensional,
aki hybrid, aki kalsium, aki MF, dan aki sealed.
Hal ini tentunya sudah mudah dipahami oleh kalayak umum disekitar kita. Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas macam-macam aki berdasar: Konstruksi dan jenis pemakaian nya.
Hal ini tentunya sudah mudah dipahami oleh kalayak umum disekitar kita. Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas macam-macam aki berdasar: Konstruksi dan jenis pemakaian nya.
Pembagian Aki berdasarkan Jenis konstruksinya
1.
Aki Basah Konvensional
Jenis aki ini adalah aki model basah
yang berisi cairan asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan
penutup yang berfungsi untuk menambah air aki saat ia kekurangan akibat
penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel dan air aki. Sel-selnya
menggunakan bahan timbal (Pb). Kelemahan aki jenis ini adalah pemilik harus
rajin memeriksa ketinggian level air aki secara rutin. Cairannya bersifat
sangat korosif. Uap air aki mengandung hydrogen yang cukup rentan terbakar dan
meledak jika terkena percikan api. Memiliki sifat self-discharge paling besar
dibanding aki lain sehingga harus dilakukan penyetruman ulang saat ia didiamkan
terlalu lama.
contoh aki basah konvensional
2.
Aki Hybrid
Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda
dengan aki basah. Bedanya terdapat pada material komponen sel aki. Pada aki
hybrid selnya menggunakan low-antimonial pada sel (+) dan kalsium pada sel (-).
Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang lebih baik dari
aki basah konvensional. (sumber: Aki GS Astra)
Aki hybrid secara fisik hampir mirip aki basah biasa.
3.
Aki Kalsium
Kedua
selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. Aki jenis ini memiliki
kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih kecil
dibanding aki basah konvensional.
Keunggulan
Aki kalsium:
Aki merk Bosch, Delkor, yang sekilas mirip aki kering adalah jenis aki kalsium
·
Mempunyai performance
yang baik dibanding accu Antimonial dan Hybrid di atas.
·
Mempunyai daya tahan /
usia pakai yang baik. (tahan lama).
·
Tingkat Self-Discharge
paling kecil (0.1-0.2% (volume/day)
4.
Aki MF (Maintenance Free)
Aki ini adalah jenis
aki bebas perawatan. Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu
menekan tingkat penguapan air aki. Uap aki yang terbentuk akan mengalami
kondensasi sehingga kembali menjadi air murni yang menjaga level air aki selalu
pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan pengisian air aki. Aki jenis
ini biasanya terbuat dari basis jenis aki hybrid maupun aki kalsium.
Aki UPS adalah salah satu jenis aki bebas perawatan
5.
Aki Sealed (SLA)
Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan
kalsium yang disekat oleh jaring berisi bahan elektrolit berbentuk gel/selai.
Dikemas dalam wadah tertutup rapat. Aki jenis ini kerap dijuluki sebagai aki
kering. Sifat elektrolitnya memiliki kecepatan penyimpanan listrik yang lebih
baik. Karena sel terbuat dari bahan kalsium, aki ini memiliki kemampuan
penyimpanan listrik yang jauh lebih baik seperti pada aki jenis calsium pada
umumnya. Pasalnya ia memiliki self-discharge yang sangat kecil sehingga aki
sealed ini masih mampu melakukan start saat didiamkan dalam waktu cukup lama.
Kemasannya yang tertutup rapat membuat aki jenis ini bebas ditempatkan dengan
berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya tertutup rapat
pula aki seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan
penyekat panas tambahan jika ia diletakkan di ruang mesin.
Pembagian Jenis Aki berdasar pemakaiannya.
1.
Starting batery
Merupakan jenis aki yang dirancang mampu
menghasilkan energi (arus listrik) yang tinggi dalam waktu singkat sehingga
dapat menyalakan mesin seperti mesin kendaraan. Dengan kata lain untuk
menghidupkan mesin dibutuhkan arus listrik yang tinggi. Setelah mesin hidup aki
istirahat sambil dicas kembali oleh dinamo (alternator). Jadi aki akan selalu
penuh terisi arus listrik tidak pernah sampai habis. Jika aki sering terpakai
sampai habis aki jenis ini akan cepat rusak. Hampir sebagian besar aki yang mudah ditemui di pasaran adalah jenis aki ini. Aki jenis ini sangat tidak cocok untuk kendaraan listrik.
Konstruksinya menggunakan banyak pelat
tipis secara paralel agar resistansinya rendah dengan permukaan yang lebih luas
agar dapat melepas arus listrik yang tinggi saat dibutuhkan. Aki jenis ini
banyak digunakan pada kendaraan untuk menyalakan mesin.
Konstruksi aki starting
2.
Deep Cycle Batery
Kebalikan dari jenis Starting Battery,
Deep Cycle Battery dirancang untuk menghasilkan energi (arus listrik) yang
stabil (tidak sebesar Starting Battery) namun dalam waktu yang lama. Aki jenis
ini tahan terhadap siklus pengisian - pengosongan aki yang berulang-ulang (Deep
Cycle) karenanya konstruksinya menggunakan pelat yang lebih tebal seperti
terlihat pada gambar. Aki Deep Cycle banyak digunakan pada peralatan yang
menggunaan motor listrik seperti kursi roda, forklift, mobil golf. Jenis ini
juga banyak digunakan pada proyek energi alternatif untuk menyimpan arus
listrik seperti pada pembangkit listrik ternaga surya, pembangkit listrik
tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga air.
Aki jenis Deep Cycle adalah yang paling
cocok untuk kendaraan listrik. Berikut jenis-jenis aki yang tergolong deep
cycle.
a.
VRLA, Valve-Regulated
Lead Acid Battery
Jenis
ini sering juga disebut Sealed Lead Acid battery atau Sealed Maintenance Free
battery. Secara fisik aki jenis ini terlindung / tertutup rapat, yang nampak
dari luar hanya terminal (+) positif dan (-) negatif. Didesain agar cairan
elektrolit tidak berkurang karena bocor atau penguapan. Aki jenis ini memiliki
katup ventilasi yang hanya terbuka pada tekanan yang ekstrem untuk pembuangan
gas hasil reaksi kimianya. Tidak ada katup untuk isi ulang cairan
elektrolitnya, karenanya dikenal dengan aki bebas perawatan (Maintenance Free
Battery). Salah satu kelebihan aki ini adalah tidak bisa melembung saat terjadi
overcharging.
contoh Aki VRLA
b.
Gel
Cell
Aki
jenis ini, cairan elektrolitnya dicampur dengan pasir silica sehingga menjadi
kental seperti jelly (agar-agar atau puding). Kemudian jelly ini berfungsi
seperti halnya cairan elektrolit. Aki jenis ini sebaiknya jangan digunakan pada
perangkat yang membutuhkan suplai arus listrik yang tinggi (discharging) atau
di cas dengan arus yang tinggi pula (charging). Kalau tidak jelly-nya akan
cepat robek atau rusak sehingga aki tidak dapat digunakan lagi.
c.
Absorbent Glass Mat Battery (AGM).
Aki
jenis ini memiliki separator (pemisah) yang terdiri dari fiberglass yang
diletakkan di antara pelat-pelat selnya yang bertujuan menyerap cairan
elektrolit agar tersimpan di pori-pori fiberglass. Fungsi fiberglass ini mirip
seperti handuk yang menyerap air ketika salah satu ujung handuknya dicelupkan
ke dalam ember yang berisi air.
Diantara
kelebihan AGM baterry adalah:
-
Hampir semua aki AGM sistim pengecasannya sama seperti pengecasan aki pada
umumnya. Tidak memerlukan syarat-syarat dan alat pengecas (charger) yang
khusus.
-
Dapat disimpan untuk waktu yang lama tanpa harus dicas ulang karena
self-discharge nya sangat rendah (1% - 3% per bulan). (Self-discharge =
penurunan kapasitas / tegangan aki pada kondisi tanpa beban karena adanya
resistansi internal).
-
Karena resistansi internal-nya sangat rendah, aki tidak akan kepanasan walau
digunakan pada beban yang membutuhkan arus yang besar atau saat di-cas ulang
dengan arus listrik yang tinggi.
-
Bebas perawatan, anti penguapan, anti bocor dan tetap beroperasi walaupun dalam
cuaca sangat dingin, bahkan walau casing akinya retak atau pecah akan tetap
beroperasi dengan baik.
Sedangkan
kekurangannya, sejauh ini harganya yang (masih) mahal.