PEMBUKAAN PENDAFTARAN:
KOMPETISI MOBIL LISTRIK INDONESIA 2015
TEMA
KMLI 2015:
Pada Kompetisi Mobil Listrik Indonesia ini dipilih tema:
Mobil listrik sebagai kendaraan efisien, ekonomis, dan
aman serta ramah lingkungan
METODE
PELAKSANAAN
Kompetisi
mobil listrik ini merupakan kegiatan yang mendemonstrasikan unjuk kerja mobil
listrik yang dirancang dan dibangun oleh para peserta kompetisi.
Tata
cara kompetisi yang dipilih adalah sebagai berikut:
1.
Setiap tim melakukan pendaftaran secara
online ke website kmli.polban.ac.id, dengan mengisi identitas pendaftar,
melampirkan form kelengkapan pendaftaran dan proposal mobil listrik.
2.
Proposal akan digunakan untuk seleksi dan
verifikasi mobil listrik dalam penentuan peserta kompetisi. Panduan atau aturan
pembuatan proposal Kompetisi Mobil Listrik Indonesia VII dapat dilihat pada
Lampiran 1.
3.
Jumlah peserta kompetisi KMLI VII tahun 2015
dibatasi sebanyak 24 tim. Kompetisi Mobil Listrik Indonesia dilakukan
berdasarkan kinerja mobil dalam lima kategori seperti terlampir pada lampiran
1.
4.
Penentuan pemenang kompetisi didasarkan atas
hasil kompetisi setiap kategori melalui keputusan dewan juri.
PERSYARATAN PESERTA
Persyaratan peserta adalah sebagai berikut:
1. Setiap
tim dari Perguruan Tinggi beranggotakan maksimum 5 (lima) orang, terdiri dari 4
(empat) orang mahasiswa/i sebagai peserta dan 1 (satu) orang dosen pembimbing.
2. Seluruh
anggota tim peserta adalah mahasiswa aktif Perguruan Tinggi di Indonesia dengan
dosen pembimbing yang dinyatakan dengan surat resmi dari Perguruan Tinggi pengirim.
3. Anggota
setiap tim dapat terdiri dari mahasiswa lintas program studi atau lintas jurusan.
4. Tim
peserta mendapat rekomendasi dari Pembantu Direktur/Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan,
dibuktikan dengan mengisi format terlampir.
KETENTUAN MOBIL LISTRIK
SISTEM PERLOMBAAN DAN SPESIFIKASI MOBIL
LISTRIK
1. Setiap
tim peserta berlomba di arena pertandingan yang telah disiapkan Panitia.
2. Dimensi
lebar Mobil listrik adalah antara 120 - 140 cm.
3. Berat
minimum mobil dan awak atau pegemudi adalah 175 kg.
4. Mobil
listrik disarankan dilengkapi dengan tiang sensor sebagai acuan alat ukur untuk
posisi start dan finish pada uji percepatan, uji pengereman, dan uji daya
tanjak. Contoh spesifikasi tiang sensor terlampir.
5. Baterai
yang dapat digunakan dalam pertandingan adalah baterai kering, atau baterai basah,
atau baterai semi kering komersial.
6. Tegangan
baterai maksimum 48 volt (sesuai name plate pabrikan) dan kapasitas total
baterai maksimum 2,2 kWh, boleh dirangkai seri, pararel, atau seri-pararel.
7. Sumber
daya listrik untuk aksesoris harus berasal dari baterai atau sumber tegangan utama
(tidak boleh ada baterai tambahan)
8. Daya
total motor maksimum yang diijinkan adalah 2 kW.
9. Mobil
listrik harus dirancang agar dapat dijalankan dalam segala kondisi cuaca.
10. Kompetisi
dapat ditunda apabila terdapat gangguan teknis pada peralatan pengujian perlombaan
berdasarkan keputusan dewan juri.
11. Baterai
tidak boleh diisi (charged) atau diganti selama satu hari perlombaan.
12. Pengemudi
boleh diganti untuk setiap kategori perlombaan, dengan didahului proses penimbangan
ulang berat mobil dan awak, serta persetujuan dewan juri.
13. Keterlambatan
kehadiran mobil dan awak ke arena uji saat pemanggilan urutan pelaksanakan
diberikan waktu selama 20 menit.
14. Mobil
masuk garasi paling lambat pada pukul 21.00.
15. Tempat
mencoba mobil listrik adalah di jalan sebelah utara Pendopo Agung (di depan gedung
P2T), kecuali pada sesi latihan yang ditentukan Panitia, peserta dapat mencoba mobil
listrik di lintasan lomba.
JENIS KATAGORI PENGUJIAN.
Kategori
yang diurutkan berdasarkan jadwal pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
1.
Uji daya tanjak
Uji
daya tanjak dilakukan dengan cara menempatkan mobil listrik peserta pada posisi
start dari keadaan diam kemudian dijalankan sepanjang lintasan uji dengan kemiringan
± 15° dan beda ketinggian 2,4 m sampai garis finish. Pengujian dilakukan dengan
menghitung waktu tempuh sepanjang lintasan, berat mobil listrik dan pengendaranya.
Tips:
Semakin singkat waktu tempuh pada berat mobil yang sama, maka
semakin
besar daya tanjak yang dimiliki mobil listrik.
2.
Uji Percepatan
Uji
percepatan dilakukan dengan menempatkan mobil listrik pada posisi start dari keadaan
diam kemudian dijalankan sepanjang lintasan sejauh 30 meter sampai garis finish.
Pengujian dilakukan dengan menghitung kecepatan akhir di garis finish dibagi dengan
waktu tempuh antara garis start-finish, kemudian nilai percepatan dimunculkan
di display.
Tips:
Semakin singkat waktu yang diperlukan melintasi lintasan uji, maka
semakin
tinggi percepatan yang dimiliki mobil listrik.
3. Uji
Pengereman
Uji
pengereman dilakukan dengan cara mengerem mobil listrik sesaat mobil listrik mencapai
garis finish uji percepatan. Mobil listrik direm sampai berhenti. Pengujian dilakukan
dengan menghitung jarak pengereman dari garis finish uji percepatan sampai
dengan ujung paling depan mobil listrik (Uji pengereman dilakukan bersamaan dengan
uji percepatan).
Tips:
Semakin dekat jarak pengereman yang terukur pada kecepatan awal yang sama, maka
semakin besar daya pengereman (deselerasi).
4 Uji
Kecepatan (Waktu Tempuh)
Uji
waktu tempuh dilakukan dengan cara menjalankan mobil listrik dari garis start hingga
finish pada lintasan sepanjang 1.000 meter, sebanyak 10 putaran (total jarak tempuh
10 km).
Tips:
Semakin singkat waktu yang diperlukan melintasi lintasan uji, maka
semakin
tinggi kecepatan rata-rata yang dimiliki mobil.
5.
Uji Efisiensi
Pengujian
efisiensi dilakukan dengan menggunakan watt-hour meter yang dipasang pada
kendaraan untuk melihat konsumsi energi baterai yang digunakan selama menempuh
jarak 10 putaran dengan mempertimbangkan waktu tempuh. Uji efisiensi dilaksanakan
bersamaan dengan uji waktu tempuh.
Tips:
Semakin kecil nilai yang terbaca pada watthour meter dan semakin pendek waktu
tempuh, maka semakin efisien kendaraan dalam menggunakan energi.
INFO SELENGKAPNYA:
DOWNLOAD PDF PANDUAN KLIK
DISINI