ALL ABOUT ELECTRIC VEHICLE INOVATION

Mobil Listrik, Sepeda Motor Listrik, Sepeda listrik Ebike

ALL EBIKE INOVATION

DIY ebike kits konversi

BOGI POWER MOTOR BIKE

SUPER POWER MOTOR HUB, 48V 3000W

OPTIMIST E BIKE

48V 1500W, REAR HUB BLDC MOTOR

C ONE E-BIKE

With BLDC EBIKE KITS KONVERSI

BOGI POWER CAR

With Natural view

SATELIT TV MODIFICATION

All different tips n trik about satelites TV

ALL ABOUT ELECTRIC INOVATION

With Unlimite Creativited

E-bike

Sepeda Listrik Kits konversi

Senin, 14 Desember 2020

INGIN MEMBUAT MOTOR LISTRIK 100KM/JAM, AYO PERTIMBANGAKAN 7 ASPEK INI

INGIN MEMBUAT MOTOR LISTRIK 100KM/JAM,
AYO PERTIMBANGAKAN 7 ASPEK INI


                   Sebuah sepeda motor listrik adalah kendaraan yang memilik sensasi tersendiri. Baik untuk kalangan masyarakat yang belum pernah memiliki kendaraan listrik ataupun sudah sering mengendarain kendaraan listrik, tentu pernah terlintas dalam pikiran: apakah bisa sebuah sepeda motor listrik mampu melaju kencang dan jarak tempuhnya jauh?.



                   Jawabannya memang bisa, maka dari itu banyak sekali temen-teman EV lovers ingin berencana membuat sepeda motor listrik yang bisa melaju kencang dan jarak tempuh nya jauh. Selain sensasinya, sepeda listrk yang mampu melaju kencang saat ini juga masih belum banyak dimiliki di masyarakat sekitar kita. Tapi perlu kita ketahui aspek apa sajakah yang dipertimbangkan untuk membuat sepeda motor listrik kecepatan tinggi?

1.    Aspek regulasi pemerintah

Regulasi kendaraan listrik memang belum diatur dalam Undang undang terbaru tentang lalu lintas angkutan barang, yaitu UU no 22 tahun 2009. Hanya saja yang paling mendekati adalah kendaraan roda 2 yang bisa melaju diatas kecepatan 40km/jam pengemudi harus mengunakan SIM. Dalam kesempatan artikel ini kita tim kreatif artikel electricisart hanya lebih paham tentang teknis, jadi poin aspok nomor 1 ini hanya sebagai bonus pertimbangan saja.




2.    Dinamo motor penggerak

Power motor dinamo yang mampu menggerakkan laju sepeda motor listrik diatas 60km/jam minimal adalah 2000W motor. Selengkapnya untuk tips memilih dinamo ada disini: Memilih dinamo untukroda 2, dan kisaran harganya.
Dalam 48V Motor BLDC hub 2000W dapat melaju kecepatan 70km/jam, 3000W bisa melaju 80-90 km/jam, 4000W dapat melaju 90-100km/jam.
Kelas selanjutnya adalah 72V, dalam 6000W dapat melaju 100-110km/jam, 8000W dapat melaju 120-130 km/jam. Untuk 96V ?. tentu bisa lebih kencang lagi.


Aspek pertimbangan  paling utama untuk motor adalah harganya:
Motor 2000W, dinamo saja memiliki kisaran harga 4-5jt an, 3000W = 6-7jt an , 4000W = 6-8jt an , 6000W = 7-10jt an , 8000W = 12-15jt an. Bisa dipertimbangkan itu untuk speed yang diharapkan tentu membutuhkan biaya yang diharapkan pula.



3.    Kontroller

Kontroller adalah pendukung supaya dinamo dapat berputar optimal. Dalam 2000W kontroller idealnya adalah 50-60A , kisaran harga adalah 1.9-2.6 jt an. 3000W kontroller adalah 80A kisaran harga 3 jt an. 4000W kontroller 110A di 4jt an.  6000W 140A kontroller di 5jt an dan 8000W 160A kontroller di 6-8jt an.
Merk terkenal yang bagus dalam kontroller adalah: sabvoton, sevcon, kellycontroller, HPM goldenmotor,  Votol landech, altract, curtis dan infeneon.


kontroller motor listrik


4.    Casis kendaraan listrik

Casis adalah kerangka yang menompang body kendaraan. Dalam sepeda motor listrik yang mampu melaju kecepatan diatas 70km/jam tentu casis harus didukung kualitas bahan yang standar aman. Tidak direkomendasikan jika perakit memilih casis bawaan sepeda motor listrik yang sudah jadi seperti trekko, emoto, wim, sunrace, selis dll lalu dimodifikasi ganti dinamo nya. Sangat tidak aman itu, karena kendaraan tersebut hanya dirancang kecepatan 30-40km/jam saja. Namun beda cerita kalau casis menggunakan yamaha Nmax, honda vario, Tiger, Vixsion, dan beberapa motor bensin buatan jepang yang memang dirancang bisa melaju diatas 100km/jam, tentu casis lebih aman.




Untuk casis buatan sendiri bagaimana?, tentu harus dihitung benar tentang kekuatan material bahan, center gravity, dan aligment kemudi roda depan. Jangan sampai ketika melaju di jalan raya mengalami deformasi casis yang membahayakan.

selain casis sistem rem, suspensi, ban dan kemudi adalah hal yang penting dipertimbangkan.

5.    Baterai

Baterai adalah aspek yang pelu dipertimbangkan khususnya bagian harga/ biayanya. Baterai ibarat tangki bensin pada kendaraan listrik, semakin besar baterai maka jarak tempuh bisa semakin jauh, semakin kecil tangki jarak tempuh semakin pendek. Ideal minimal untuk kendaraan yang bisa melaju diatas 60km/jam (2000W-4000W motor) kapasitas minimal baterai adalah 48V-72V 40Ah. Jarak tempuh akan bisa menempuh 40-60km tergantung efisiensi kendaraan. Jika kita mengunakan aki SLA atau VRLA 48V 40Ah maka bobot baterai adalah 56kg dan biaya kisaran Rp 5.200.000. jika kita menggunakan lithium baterai maka bobot baterai 14kg, kisaran harga 8-9 jt an bahkan diatas 10jt an . Perlu dipertimbangkan itu.

40Ah dalam bentuk SLA?, hmm bikin penuh tempat


Jika kita menggunakan kapasitas diatas 40Ah ?, sangat tidak cocok menggunakan SLA karena bobotnya yang sangat berat sekali. Pakai baterai lithium lebih ringan karena bobot hanya 7kg / 20Ah. Namun Jika lithium maka pertimbangkan dulu alokasi biayanya. 72V 60Ah lithium bisa mencapai 12jt an, 72V 80Ah lithium bisa lebih dari 15-20jt an baterai nya.


lithium baterai dan Lifepo4 baterai lebih kecil dimensi


6.    Charger

Charger kenapa dipertimbangkan?. Karena dalam kapasitas yang besar tentu kita tidak bisa menggunakan charger 2A seperti bawaan merk Dealer sepeda listrik pada umumnya di lapangan yang 2-4 Amper saja. Misal baterai dalam kapasitas 48V 40Ah, di charger dengan charger 2A, maka butuh waktu 20 jam/ hampir sehari semalam baru penuh, Ini tidak cocok. Charger harus mengikuti lebih besar yaitu minimal 6 Amper. Ideal 8 Amper atau lebih. Baru itu bisa digunakan 2 jam sampai 4 jam bisa penuh.
Harga charger lithium ion atau Lifepo4 yang profesional untuk 6 Amper sekitar 800rb an. Untuk charger lithium ion atau lifepo4 yang 8A sekitar 1.1 jt an.

Profesional lithium charger biasanya menggunakan Alumunium case


7.    Listrik PLN untuk charger yang mumpuni

Apabila kita menggunakan charger 72V 8A, maka jika dalam kalkulasi daya adalah 576 Watt, jika terpotong efisiensi swiching charger jadi kisaran 600 Watt daya listrik PLN yang tersedot untuk charger. Hal ini tentu listrik rumah tangga yang 450W sangat tidak kuat. Minimal adalah 900W itupun sudah terpakai 600W untuk charger, peralatan rumah tangga lainnya hanya tersisa space 300W.



Kalau secara efisiensi pembayaran tagihan listrik nya bagaimana?, jawabannya adalah sama, kita menggunakan 2A charger maupun 8A charger tagihan PLN tetap sama.







Nah itu dia 7 alasan pertimbangan jika kita ingin membuat kendaraan listrik roda 2 berkecepatan tinggi. Disini kita tidak bermaksud membuat pesimis atau mematahkan semangat, tapi justru disini kita memberikan gambaran wawasan supaya menjadi persiapan yang lebih baik dan bermanfaat.


SEMOGA BERMANFAAT

Senin, 10 Agustus 2020

MEMILIH BATERAI UNTUK SEPEDA LISTRIK 2020


MEMILIH BATERAI UNTUK SEPEDA LISTRIK 2020

          Baterai adalah komponen utama dalam sepeda listrik yang menjadi penyuplai energy listrik. Bisa dikatakan baterai adalah adalah bahan bakar untuk kendaraan listrik. Maka tidak heran jika harga aki / baterai cukup mahal. Tapi perlu diketahui  harga aki tentu lebih murah daripada membeli bensin untuk keperluan 2 tahun yang dibeli dalam satu waktu. 


          Titik terhemat tersebut bisa kita rasakan apabila aki yang kita pakai memiliki masa pakai yang lama, lebih dari 3 tahun. Hal ini tentu akan terasa boros tidak hemat jika kita salah memilih aki, yang masa pakainya pendek. Berikut adalah tips dari electric art Bogipower dalam merangkum cara memilih aki berdasarkan umur masa pakai dan performanya.

1.    Aki basah (Floaded LEAD ACID)

Aki basah sering kita temui pada aki sepeda motor atau mobil. Aki ini memiliki ketergantungan tinggi akan altenator / pengisian mesin. Karakter aki tidak boleh dilakukan beban konstan dalam waktu lama. Bisa kita bayangkan jika sebuah sepeda motor bensin melakukan stater tangan selama 30 menit non stop dan mesin tidak hidup, pasti aki nya akan tekor kan?. Padahal perlu kita ketahui beban amper untuk menjalankan sebuah sepeda motor listrik dalam kecepatan 30km/jam adalah setara amper untuk melakukan starting aki pada motor bensin. Bisa disimpulkan aki basah akan cepat rusak untuk keperluan motor listrik.


Selain itu aki basah juga mengandung cairan dan penguapan yang bisa mengakibatkan korosif, hal ini juga kurang sesuai dengan ranah kendaraan listrik.
Secara harga memang murah, dalam 48V 12Ah sekitar 600rb an, namun masa pakainya hanya 3 bulan. Apakah itu hemat?

2.    Aki kering untuk sepeda motor / mobil

Hampir sama dengan poin sebelumnya, hanya saja aki kering ini adalah yang sudah sealed tidak memerlukan tambahan air aki lagi. Namun secara aplikasi ranahnya adalah untuk stater mesin bensin. Aki ini memiliki karakter mampu mengeluarkan nilai CCA cold cracking current yang besar, namun tidak untuk kontinyu current yang besar. Bisa dibuktikan dengan cara yang sama dengan poin pertama, lakukan stater mesin selama 30 menit non stop, dan lakukan secara berulang ulang, pasti aki akan tekor.


Secara harga aki ini hampir sama dengan aki basah, selisih lebih tinggi sedikit. Dalam  persamaan 48V 12Ah sekitar 700rb an. Dan masa pakainya sekitar 5 bulan.

3.    Aki kering (aki UPS, Solar panel, dsb)

Ini adalah aki kering atau golongan SLA (solid lead acid) yang umumnya pabrik membuat aki ini dengan tujuan aplikasi untuk lampu penerangan, UPS, solar panel baterai, lampu emergency, dan sebagainya. Karakter disini umumnya adalah 20Hr. Selebihnya tentang apa itu Hr rate, bisa klik disini:




Aki ranah ini umumnya merk TOYO, MF, VMP, dsb.
Aki dengan spesifikasi 20 Hr adalah aki yang secara ideal akan awet digunakan jika aki dalam pemakaian tidak dihabiskan kurang dari 20 jam. Jika aki dihabiskan kurang dari 20 jam maka aki akan cepat rusak.

Contoh perhitungan seperti ini: Misal ada aki 12V 20Ah 20Hr maka arus ideal aki tersebut adalah 20Ah/20Hr = 1A. Maka aki boleh dikonsumsi arus kontinyu ideal supaya awet adalah 1A saja. Padahal perlu diketahui sebuah sepeda listrik 350W memerlukan amper kontinyu antara 7A sampai 12A ketika berjalan.

jika initial curent cuma 3.6A, 
ini masih dibawah kebutuhan sepeda listrik 350W yang 7A.



Secara umum harga aki ini dalam 48V 12Ah sekitar 1jt an, atau per biji cell sekitar 290rb an. Masa pakai aki ini jika digunakan untuk motor listrik adalah 10 bulan sampai 1 tahun an.

4.    Aki sepeda listrik kelas 10Hr

Masih sama seperti faktor Hr rate apabila 10Hr tentu akan lebih bagus daripada 20Hr. Pada aki 10Hr pada umumnya memiliki initian current atau amper kontinyu ideal adalah 3.6A. Masih sedikit kurang ideal untuk motor 350W dengan kontinyu amper 7A sampai 12Ah. Sepeda listrik dengan kualitas aki imitasi cina yang biasanya menggunakan aki spesifikasi ini. Pada tahun 2020 sudah mulai muncul beberapa merk seperti KIJO, SOLANA, SMT sanmoto, Tianneng


aki merk SMT power


aki merk TIANNENG


KIJO  / SOLANA


Aki merk ini biasanya adalah 6DZM12 , atau 6DZM14 atau 6DZM20. Tapi dari pabrikan cina yang kurang terkenal.
Secara harga pada tahun 2018 ini dalam 12V 12Ah sekitar 350rb-400rb an. Dengan umur masa pakai untuk sepeda listrik sekitar 1-2 tahun.

5.    Baterai lipo softpack

Baterai ini secara umum tidak dibuatk khusus oleh pabrik untuk aplikasi kendaraan listrik. Baterai lipo softpack biasa digunakan untuk solar panel, UPS ataupun power suplay. Karena casing softpack tidak dirancang kuat untuk getaran sebuah kendaraan listrik. Kelebihan jenis ini adalah bobot yang ringan, cell mampu disusun sesuai selera berapa volt dan Amperhour kapasitas.
contoh baterai Lipo pada unit kendaraan listrik


 Secara harga baterai ini per cell sekitar 25rb an per 3.7V 3Ah. Atau dalam persamaan 48V 12Ah maka biaya merakit baterai ini sekitar 2.4jt an. Untuk umur masa pakai baterai ini sekitar 2 tahun sampai 2.5 tahun an. Dengan asumsi baterai tidak boleh kerja keras mengeluarkan amper besar. Karena kelemahan baterai pack yang terdiri dari cell lipo adalah radiasi panas tidak bisa tersalurkan keluar dengan baik.
mengingat produk ini kualitasnya kurang bagus dan safety, di tahun 2020 sudah jarang ditemui produk ini. 

6.    Aki khusus kendaraan listrik kualitas standar 5Hr

Masih mengacu pada HR rate kali ini kita kan membahas aki dengan kekuatan Hr. Yang artinya aki dipakai kerja keras bahkan 5 jam dihabiskan pun aki tetap awet. Pada 12Ah atau 20Ah aki ini memiliki initial curent 7A, cukup ideal untuk keperluan motor listrik dengan daya 350W ataupun 500W. Bisa dikatakan ini adalah aki yang paling ekonomis ideal dalam kendaraan listrik kelas sepeda listrik dan sepeda motor listrik.



Merk aki yang terkenal pada ranah ini adalah Chilwee, buatan pabrik Chowei power Co.LTD. Pabrik membuat aki ini memang sejak awal dibuat diperuntukkan untuk apikasi kendaraan listrik. Seri yang sering dijumpai adalah 6DZM12 dan 6DZM20. Untuk informasi harga aki ini sekitar 450rb an dalam 12V 12Ah dengan masa pakai lebih 3-5 tahun. Dan untuk 20Ah sekitar 575-600rb an harganya per biji 12V.


7.    Aki khusus kendaraan listrik kelas bagus 2Hr

Ini adalah technologi penyempurnaan dari 5HR aki. Tahun 2018 aki dengan technologi graphene telah masuk Indonesia dan dijual dengan harga selisih diatas versi aki 5Hr. Aki graphene memiliki kapasitas yang lebih besar dan masa pakai yang lebih lama.

BG baterai , dengan technologi Graphene.


Secara harga dalam 12V 13.3Ah sekitar 540rb an dan untuk 12V 22.3Ah sekitar 800rb an. Dengan masa pakai bisa untuk 4-6 tahun.

8.    Baterai lithium 1-2C


BATERAI LITHIUM KELAS IMITACI, NON BRANDED CELL, LITHIUM BEKAS PJU, BEKAS LAPTOP - ADMIN TIDAK MEMASUKKAN KARENA TIDAK REKOMENDED

Baterai lithium adalah golongan baterai yang terkenal unggul bagian bobot ringan. Baterai lithium memiliki bobot sekitar 25% dibandingkan golongan aki Lead Acid, namun harganya 2.5X lebih mahal. Jika aki SLA dalam 48V 12Ah memiliki bobot 17.8kg maka lithium dalam kapasitas yang sama hanya berbobot 4kg saja. Pada umumnya baterai ini digunakan untuk kendaraan yang secara ruang tidak memungkinkan untuk dipasangkan aki SLA, karena faktor ruang yang sempit. Seperti misal kendaraan bentuk sepeda MTB listrik.
Jika dalam aki SLA istilahnya adalah HR rate, jika di baterai lithium adalah C rate. C rate adalah kemampuan baterai awet dipakai dalam continyu sebesar C rate tersebut. Misal kode 2C pada lithium spec 12Ah. Maka baterai lithium tersebut memiliki initial current 24A atau 2X dari kapasitas Ah, luar biasa performnya bukan?.

contoh cell standar 2C baterai lithium.

contoh cell yang sudah terkemas dalam baterai pack
terpasang pada sepeda lipat.


Namun Apabila untuk sepeda motor listrik dengan power 350W atau 500W baterai lithium masih kurang ideal. Kenapa kurang ideal?, bukankah C rate telah melebihi kebutuhan initial curent motor listrik?. Jawabannya adalah karena selama ruang masih muat untuk aki SLA kebih baik menggunakan aki SLA saja. Karena faktor analisa harga lithium 2.5X lebih mahal daripada SLA, sedangkan umur masa pakai relatif hampir sama. Jadi sementara lithium cocok untuk kendaraan kecil sepeda kayuh listrik atau yang tidak memungkinkan ruang untuk aki SLA.

contoh sepeda MTB listrik dengan baterai lithium.

Secara harga per cell sekitar 50-60rb an dalam 3.7V 2.6Ah. atau dalam 48V 12Ah harga baterai pack lithium sekitar 3.5jt an. Umur masa pakai baterai lithium adalah 3-5 tahun.

9.    Baterai lithium 3-5C atau diatasnya

Poin ini masih sama seperti poin sebelumnya, yaitu tentang baterai lithium. 5C adalah baterai mampu bekerja pada amper kontinyu sebesar 5X dari kapasitasnya dan tanpa mengalami kerusakan. Baterai ini cocok untuk keperluan motor listrik yang sering kerja keras mengeluarkan amper besar. Secara keawetan bisa sampai 5 tahun lebih apabila diperlakukan normal atau hanya untuk motor listrik aktivitas santai. Namun harga baterai ini tentu sangat mahal. Dalam per cell 3.7V 2.2Ah sekitar 70rb an, dan dalam 48V 12Ah sekitar 4.8jt an.
Samsung 22P dan 25R, contoh cell silinder 18650 dengan kekuatan 5C

Cell yang terkenal memiliki kualitas 5C ini antara lain samsung 22P, 25R , 30Q.
untuk baterai lithium kita tidak begitu membahas banyak, selengkapnya tentang baterai lithium bisa klik disini:

Dari 9 poin analisa tips memilih baterai diatas, jika kita rangkum menjadi sebuah tabel maka menjadi seperti ini:





SEMOGA BERMANFAAT


Senin, 20 April 2020

PEDAL ASSIST SENSOR, SEBERAPA PENTING SIH?. FAKTA TENTANG PEDAL ASSIST SENSOR


PEDAL ASSIST SENSOR, SEBERAPA PENTING SIH?. 

FAKTA TENTANG PEDAL ASSIST SENSOR 

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN PEDAL ASSIST SENSOR

Pedal assist sensor atau yang disingkat dengan PAS adalah sebuah alat yang dipasangkan di sensor kayuhan kaki (crank pedal) yang berfungsi mendeteksi putaran kaki lalu memberikan sinyal ke kontroller untuk memutarkan motor secara otomatis. Sangat sederhana memang definisinya ini, namun taukah kita terkait fakta-fakta realita produk di lapangan berdasarkan hasil survey dan testimoni costumer/ user pengguna sepeda listrik.

Pedal assist sensor, penting ngak sih???


Salah satu rangkuman chat diskusi survey terkait pedal assist sensor ada di grub facebook KOMUNITAS SEPEDA LISTRIK INDONESIA yang arsip diskusinya sudah admin simpan pada link berikut: SURVEY PEDAL ASSIST SENSOR.


diskusi testimoni pedal assist sensor.

sumber langsung ada di:

  

1.    PAS ADALAH KOMPONEN AKSESORIS TAMBAHAN SAJA.

PAS adalah komponen aksesoris tambahan saja, bukan komponen utama. Jadi tidak digunakan tidak masalah juga. Namun masih banyak calon user sepeda listrik masih beranggapan jika tanpa pedal assist maka sebuah sepeda listrik tidak bisa digowes secara manual. Masih banyak itu yang berasumsi demikian. Jadi faktanya ada pedal assist sensor ataupun tidak ada sebuah sepeda listrik tetap bisa digowes manual selayaknya sepeda kayuh biasa.



tanpa pedal assist sepeda listrik tetap bisa digowes manual.


2.    PAS TIDAK SEPENUHNYA MEMBUAT BATERAI HEMAT.

"pakai saja pedal assist sensor maka baterai akan irit dan jarak tambah jauh" pernyataan itu tidak sepenuhnya benar. Disini kita katakan berdasarkan riset eksperiment banyak situasi kondisi yang menyebabkan PAS justru membuat semakin boros baterai. Yaitu situasi apa?, adalah situasi dimana putaran gowesan kaki hanya menjadi putaran kosong tidak menggerakkan laju sepeda melainkan sepeda sudah melaju sendiri karena faktor dorongan motor listrik. Sehingga posisi ini mengakibatkan perbandingan 100% gerakan motor listrik dan 0% dorongan kayuhan kaki.

Pedal assist sensor sangat erat kaitannya dengan Cadence putaran kaki gowes


Ideal yang bagus yang bagus pada pedal assist sensor adalah 50% putaran kayuhan kaki dan 50% dorongan mesin listrik. Hal itu perlu dilakukan setting dan kalibrasi secara tepat. Yaitu dengan cara mengurangi jumlah magnet pada pedal assist sensornya. Setiap orang memiliki gaya gowes masing-masing. Ada yang bermain cadende tinggi, ada juga yang bermain cadence rendah. Cadence adalah = RPM putaran kaki ketika mengayuh gowes pedal.

Berikut adalah tabel ideal jumlah titik magnet pedal assist dengan gaya gowes cadence ideal.


posisi titik magnet pada disc pedal assist.


3.    HANYA COCOK UNTUK MOTOR WATT KECIL

Realistik produk di lapangan. Saat ini pedal assist hanya biasa dipadukan dengan motor 250W dan maksimal 350W saja. Untuk 500W, 1000W, 3000W jarang sekali ditemui produk yang dengan fitur pedal assist. Dari produsen pabrik saja sudah tidak memproduksi tentu pasti ada alasannya.

Sepeda commuter dengan watt kecil yang biasanya dilengkapi pedal assist sensor


Kalau menurut referensi beberapa sumber mengapa motor watt besar tidak memerlukan pedal assist sensor itu karena faktor power akselerasi motor yang sudah tidak sebanding dengan power tenaga gowesan kaki. Satuan daya gerak gowes kaki memutar pedal adalah watt, dan di dunia balap sepeda sering disebut FTP (Functional Threshold power). Rata-rata Seorang atlet balap sepeda paling besar memiliki FTP sebesar 300-400Watt, apalagi yang Cuma hobbiest sekitar 100W nilai FTP nya.. Sedangkan motor listrik kalau menggunakan 1000 Watt itu artinya sudah melebihi batasan kekuatan putaran kaki bukan? Tidak mungkin posisi ideal 50%:50% lagi, jadi mungkin itu alasan pedal assist sensor kurang cocok untuk motor watt besar.

Grafik power statistik kekuatan kaki Atlet sepeda.


Sepeda listrik dengan motor watt besar, jarang dilengkapi pedal assist sensor

4.    COCOK UNTUK IBU-IBU ATAU ANAK-ANAK

Pembagian kooordinasi tubuh yang menyebabkan poin ini dibahas. Berdasarkan testimoni costumer bogipower electric untuk wanita dan anak-anak lebih ternyata tidak bisa membagi gerakan tangan dan kaki secara seimbang dalam waktu bersamaan. Jadi apabila kaki berputar gowes maka tangan tidak bisa fokus mengontrol putaran handle gas. Begitupula ketika tangan fokus mengontrol putaran handel gas maka kaki tidak bisa konsentrasi memutar crank kayuhan kaki. Jadi harus salah satu yang kerja.



Hal ini semacam koordinasi tubuh yang bingung membagi tugas. Maka dari itulah pedal assist sensor menjadi solusi untuk kalangan yang mengalami kesulitan pembagian koordinasi tubuh ini. Tapi untuk kalangan laki-laki, lebih lagi sudah terbiasa menyetir mobil transmisi manual dengan 3 pedal, tentu membagi tugas koordinasi tubuh antara kaki dan tangan bukan suatu hal yang sulit.


5.    KURANG COCOK UNTUK GOWESER ATAU ATLET

Jaman sekarang kalangan hobbiest sepeda sudah bisa dikatakan mulai menyamai atlet tingkat regional. Bisa kita lihat di instagram atapun postingan-postingan Strava para hobbiest goweser yang sudah pada enteng bersepeda 50-100km dalam sekali perjalanan. Lalu mengapa pedal assist dikatakan kurang cocok pada kalangan ini?, kembali pada poin nomor 2 diatas kaitannya: yaitu terkait cadence atau putaran kaki gowes.

saat gigi dalam posisi ratio ringan, putaran kaki menjadi lebih tinggi.
padahal speed belum tentu dalam keadaan kencang


Seorang hobbiest goweser biasa memiliki RPM cadende 80-90RPM, sedangkan untuk atlet  memiliki cadence 105RPM keatas. Meskipun setting pedal assist sudah di set bagian LOW, dan magnet sudah dilepasin Cuma sisa 1 biji magnet sekalipun, jika yang pakai atlet atau goweser maka yang terjadi hanya putaran kosong saja kaki yang memutar crank pedal. Karena kontroller akan mendeteksi bahwa cadence 80 rpm up itu adalah kondisi sepeda sedang butuh power besar untuk kecepatan tinggi. Padahal RPM cadence tinggi belum tentu gir dan rantai berada pada gear ratio yang mode speed tinggi (depan besar - belakang kecil). Bisa jadi sedang mode santai (depan kecil - belakang besar)





6.    KURANG COCOK UNTUK KECEPATAN PELAN

Mengapa pedal assist sensor kurang cocok untuk kecepatan pelan?. Ok coba mari kita bayangkan ketika kita santai-santai sepedaan sore hari, lewat gang-gang kampung, ketika santai santai kadang kaki gerak gowes kadang pula kaki diem tidak gowes karena sepeda sudah meluncur , lalu saat kaki memulai gerak memulai gowes lagi tiba-tiba pedal assist aktif dan motor menghentak berjalan sendiri dengan power kuat dan melakukan akselerasi. Apa yang terjadi ?. kurang nyaman dalam gowes santai , karena sepeda jadi "nyentak-nyentak" jalan sendiri.



7.    COCOK UNTUK JALAN DATAR PADA KECEPATAN 30 UP

Lhoo.. kenapa di poin ini mengatakan cocok di jalan datar dan kecepatan di 30km/jam lebih?. Poin nomor 7 ini adalah kaitannya dengan RPM batasan maksimal si motor listrik. Sebuah motor listrik 250W rata-rata memiliki top speed 25-30km/jam sedangkan 350W bisa sampai 35km/jam. Saat sebuah sepeda sudah melaju kecepatan 30km/jam lebih lalu apabila pedal assist aktif maka motor sudah tidak terlalu kerja keras lagi. Istilah "nyentak-nyentak" pada poin 6 sudah tidak terjadi.  Yang terjadi motor hanya putaran kosong saja karena laju sepeda sudah menyamai putaran maksimal dari si motor. Pada situasi ini akan terjadi perbandingan tenaga 10-20% tenaga motor listrik dan 80% tenaga dari kayuhan kaki. Sehingga pada posisi situasi ini BENAR JIKA PEDAL ASSIST MEMBUAT IRIT.

pada kecepatan diatas 30km/jam , pedal assist cukup efektif


Berikut adalah tabel perbandingan kisaran tenaga motor listrik banding pedal assist saat sepeda melaju di jalan datar kecepatan up to 30km/jam.



Selain itu pada jalan datar dan durasi yang lama menekan throttle juga akan membuat tangan menjadi pegal-pegal. Nah di posisi inilah pedal assist sensor akan sangat membantu.

8.    BEBERAPA TESTIMONI MENGATAKAN BAHAYA

Poin nomor 8 ini adalah kelanjutan dari poin nomor 6 diatas. Efek sepeda yang "nyentak-nyentak" alias berjalan tidak stabil itu bisa menjadi titik bahaya tersendiri bagi pesepeda.
Pernah ada laporan testimoni dari user: saat dia mau menyebrang jalan raya besar. Yang dilakukan sebelum menyebrang jalan adalah menunggu jalanan sepi tentu, namun saat menunggu user tersebut sambil naik sepedanya dan kaki gowes pelan supaya sepeda tetep laju pelan dan kaki tidak perlu turun. Ketika kaki bergerak, pedal assist sensor aktif ON, dan yang terjadi sepeda tiba -tiba meluncur akselerasi mendadak dan masuk ke jalan raya yang masih ramai. Bisa dibayangkan bahayanya kan?





9.    TIDAK BISA DIPASANG DI SEPEDA DENGAN MODELK PRESSWITCH BOTTOM BRAKET DAN HOLLOWTECH CRANK

Pedal assist sensor modelnya adalah terdiri dari 2 bagian, bagian pertama berupa ring besar yang dipasangkan di frame sepeda dengan mekanisme dicapit oleh bottom braket sedangkan bagian satunya adalah magnet sistem yang dipasangkan di as crank pedal.
Sepeda dengan model integrated Bottom braket dan presswitch bottom braket ring pembaca sensor tidak bisa dipasangkan, karena model frame sepeda bukan baut seperti bottom braket biasa.

Sepeda dengan model crank hollowtech memiliki as besar, sehingga magnet pada pedal assist tidak bisa masuk ke dalam as hollowtech crank. 


press switch bottom bracket, integrated bottom braket, tidak bisa dipasang pedal assist


Ya itulah tadi 8 poin terkait pedal assist sensor. Supaya menjadi pertimbangan kita semua ketika memilih fitur pedal assist sensor. Jangan sampai kita memilih pedal assist hanya karena fanatik ataupun ikut trend-trend yang ada di marketplace Online shop, atau hanya ikut-ikutan trend sepeda listrik saja tanpa mengetahui basic dasar cara kerja alatnya.

TERIMAKASIHSEMOGA BERMANFAAT