Minggu, 06 Januari 2019

MERAKIT BATERAI BEKAS LAPTOP UNTUK SEPEDA LISTRIK TIPS MERAKIT DARI CELL BEKAS 18650 LITHIUM

MERAKIT BATERAI BEKAS LAPTOP UNTUK SEPEDA LISTRIK

TIPS MERAKIT DARI CELL BEKAS 18650 LITHIUM


Salam pecinta kendaraan listrik. Kelanjutan dari post artikel yang sebelumnya tentang cara merakit mandiri baterai sepeda listrik dengan cell lithium baterai 18650 cukup menarik banyak minat dari kalangan EV lovers. Banyak pula yang menginginkan paket hemat dengan cara alternatif yaitu menggunakan baterai bekasan laptop , power bank, atau alat apapun yang menggunakan cell silinder 18650. 



Boleh sih menggunakan baterai bekas, justru ini merupakan kreativitas tersendiri. Namun jangan sampai alih-alih kejar murah tapi justru berujung kekecewaan. Maka dari itu tim artikel electricart-bogipower akan berbagi seputar tips tips merakit dengan baterai bekas laptop untuk sepeda listrik. Lengkap dengan ulasan kelebihan dan kelemahannya. Mari kita simak ulasannya.

 Wilayah pembahasan artikel



KELEBIHAN MERAKIT BATERAI DARI CELL BEKAS LAPTOP


1.    Harga murah, banyak dijual di sembarang kota.

Karena zaman sekarang sudah sangat banyak sekali alat-alat menggunakan cell baterai lithium 18650, maka dari itu produk bekas nya pun sudah mulai banyak. Cell lithium 18650 sudah banyak dijual baik di pasar loak, di marketplace OL shop, ataupun di forum-forum komunitas sudah banyak dijual cell baterai bekas ini.

aneka baterai bekas sudah banyak dijual


2.    Apabila terjadi kerusakan tidak terlalu rugi besar, karena memang sudah murah harganya.

Sudah sangat jelas sekali poin ini, dalam proses merakit apalagi masih dalam taraf belajar sebuah kegagalan adalah hal yang wajar. Apabila menggunakan cell baterai yang bekas, tentu kegagalan tidak akan terasa rugi besar dibandingkan dengan menggunakan cell yang baru dan mengalami kegagalan rakit. Selain itu menggunakan cell bekas apabila terjadi konslet dampak kerusakannya tidak separah cell baterai baru.

harga yang sudah murah, tidak terlalu rugi apabila gagal rakit.


3.    Memacu kreativitas, dan lebih tertantang belajar seputar karakter lithium baterai

Memang sudah konsekuensi, merakit secara DIY mandiri dituntut untuk memiliki bekal ilmu dalam dasar-dasar baterai lithium baterai pack, dasar-dasar cara kerja BMS baterai. Selengkapnya tentang cara merakit sendiri ada di:

memacu kreativitas dan tertantang untuk belajar lebih



4.    Mengurangi sampah baterai lithium

Baterai lithium memiliki kandungan Nickel dan Lithium serta zat kimia pendukung seperti cobalt, cadnium, mangan, dll. Beberapa zat berbahaya ini tidak boleh seenaknya dibuah menjadi limbah di lingkungan. Maka dari itu di beberapa alat sering ada kode “dilarang membuang baterai di tempat sampah” yang artinya baterai lithium harus diolah recycle oleh pabrik/ badan khusus supaya limbah tidak merusak lingkungan. Dengan demikian proses kita merakit dengan baterai lithium lebih membantu dalam pencegahan banyaknya limbah baterai.

semakin banyak produk baru diproduksi.
maka sampah baterai nya akan semakin banyak pula.


5.    Memburu paketan baterai cell yang masih utuh berupa baterai pack, berpotensi mendapatkan keuntungan cell masih bagus.

Apabila kita mendapatkan sebuah baterai pack bekas laptop, bekas sepeda listrik atau bekas baterai lithium solar panel secara utuh. Itu bisa jadi yang rusak hanya BMS atau modulnya saja. Cell di dalamnya belum tentu rusak semua, tentu masih ada beberapa cell yang masih dalam kondisi OK. Kesempatan ini lah yang bisa kita manfaatkan supaya membeli baterai bekas, namun terasa masih seperti baru.

membeli utuh se baterai pack, biasanya hanya rusak modul saja.
cell -cell di dalamnya bisa jadi masih ada yang bagus.


6.    Apabila salah beli mendapatkan cell palsu, tidak terlalu rugi besar.

Apakah ada cell palsu?, jawabannya ada. Saat ini banyak cell silinder 18650 yang hanya dibalut wrap sebuah plastik yang merubah tampilan luarnya. Apabila kita membeli baterai bekas maka kita akan mendapatkan secara beragam acak dan variasi, bukan dari satu merk yang sama saja. Jadi apabila dalam salah satu variasi ada yang palsu maka kita tidak terlalu rugi, karena pada variasi cell yang belum tentu terkena palsu. Beda cerita dengan kita beli baru di salah satu seller sebanyak 100 biji misal, sekali dapat palsu maka 100 pcs tersebut palsu semua maka itu sebuah kerugian yang besar.


ciri-ciri baterai palsu, wrapped pembungkusnya terlihat lebih luas/ gemuk.
karena membungkus wrapped yang sudah ada di dalam cell sebelumnya.





KELEMAHAN MERAKIT BATERAI DARI CELL BEKAS


1.    Membutuhkan ketelitian khusus dalam mensortir baterai.

Baterai  cell bekas tentu kondisinya tidak seragam semua. Pasti ada yang bagus dan pasti ada yang sudah benar-benar tidak bisa dipakai. Maka dari itu wajib melakukan sortir secara teliti. Karena apabila kecolongan cell yang tidak bagus dalam sebuah baterai pack maka itu akan membuat kerepotan besar di kedepannya. Selengkapnya bagaimana cara sortinya diulah dibawah pada bagian tips merakit baterai lithium bekas.

Diagram alir pengujian cell.


2.    Performa Baterai bekas sudah tidak sesuai dengan datasheet. Real capacity MAH, real discharger rate, dsb.

Dengan performa yang sudah melenceng jauh dari datasheet ini akan membuat perakit akan bingung dalam menentukan kinerja baterai. Karena untuk bisa mendapatkan sebuah aplikasi penggunaan baterai lithium yang benar dan bermanfaat maka acuannya adalah grafik datasheet. Apabila pemakaian masih dalam grafik maka baterai akan awet, tapi bagaimana kalau kondisi baterai sudah tidak sesuai dengan datasheet lagi?. Ini kelemahannya.

baterai bekas, sudah tidak sesuai lagi dengan datasheet


3.    Sisa masa pakai / sisa Life cycle sulit diketahui.

Apabila poin ke 2 diatas adalah tentang kesulitan mencari discharger rate, real capacity, itu masih bisa ditolong dengan cara melakukan pengujian mandiri. Tapi untuk lifecycle ini yang tidak bisa. Sebuah baterai bekas tidak memiliki track record sudah dipakai berapa tahun, berapa life cycle. Lalu kerugiannya apa? Apabila dalam susunan baterai pack semua baterai memiliki katakanlah 300 life cycle, lalu kecolongan ada beberapa cell yang Cuma 50 life cycle sisa masa pakainya. Maka kedepan setelah melewati 50 life cycle baterai pack sudah minta untuk servis maintenance ganti cell lagi.


tiap cell yang baru pun jika beda seri warna beda life cycle.
APALAGI CELL BEKAS.



4.    Sulit mendapatkan baterai dengan C rate tinggi diatas 2C.

Disini kita mengatakan sulit, bukan tidak mungkin ya. Saat ini di pasaran baterai baterai bekas kebanyakan adalah bekasan dari laptop, power bank, solar panel baterai, dan beberapa alat-alat power tool. Yang pada umumnya baterai laptop memang sejak baru tidak dirancang untuk C rate yang besar. Maka dari itu cukup sulit untuk mendapatkan sebuah cell bekas dalam kondisi diatas 2C. Satu-satunya jalan mendapatkan cell bekasan dengan power C rate diatas 2C adalah dari bekasan baterai pack kendaraan listrik pula.






5.    Tidak bisa dirakit dalam ukuran yang kecil. Harus jumlah pararel yang besar.

Ini karena faktor C rate yang kecil. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan amper yang besar maka baterai wajib disusun pararel banyak. Dan itu berdampak pada kebutuhan ruang yang semakin besar. Jadi apabila dipasangkan di sebuah sepeda MTB listrik, skateboard listrik, dan aneka kendaraan dengan ruang baterai kecil tentu jumlah cell yang banyak bukan solusi. Sedangkan jumlah cell yang sedikit dari baterai bekas, C rate tidak mencukupi dan baterai lekas cepat rusak lagi. Inilah kelemahan yang tidak tersolusikan di baterai bekas.



jumlah deret pararel harus banyak.
supaya kinerja per cell tidak terlalu berat

6.    Selama pemakaian akan rutin selau maintenance/ servis baterai. Apalagi ketika sudah terkendala kasus BMS menutup jalur.

BMS menutup jalur itu adalah kejadian paling klasik dan sering sekali terjadi di baterai lithium yang sudah dalam kondisi tidak prima. Cell baru saja bisa mengalami trouble masalah ini, apalagi cell yang bekas. Beberapa EV lovers sering melakukan hal yang pintas yaitu dengan by pass tanpa BMS, ini bukan prosedur yang benar, tidak boleh. BMS sangat sensitif sekali dalam memantau apabila menemukan cell yang dalam kondisi tidak layak pakai. Jadi apabila BMS mendeteksi cell bermasalah, maka BMS akan menutup jalur. Baik jalur discharging maupun charging. Dan BMS yang menutup jalur maka kendaraan listrik sudah pasti dalam kondisi OFF tidak dipakai. Sebuah kelemahan besar disini bagi baterai cell bekas.


BMS menutup jalur adalah masalah klasik baterai lithium ebike.
cell baterai yang baru saja bisa mengalami masalah ini.
APALAGI CELL YANG BEKAS

MENUTUP JALUR DI BAGIAN CHARGING
adalah sebuah hal klasik yang sering terjadi


TIPS TRIK MERAKIT DARI BATERAI BEKAS LAPTOP:

1.    Niatkanlah merakit cell bekas adalah untuk kreativitas dan belajar. Bukan untuk semata-mata kejar biaya murah.

Apabila kita mengatakan merakit dari cell bekas itu murah tidak selamanya benar. Karena alat-alat pendukung untuk menguji juga harganya tinggi. Semakin akurat dan profesional alat tester cell baterai maka semakin mahal harganya. Komponen lain adalah BMS nya, tentu BMS yang dipakai tidak bisa ikut BMS bekas juga, wajib BMS baru dan memiliki with balance sistem dengan harga yang diatas 300rb an untuk power 30A. Belum lagi komponen-komponen pendukung seperti solder watt besar atau spot welder sekalian, isolator cell silinder 18650, isolator ujung positif cell, hingga pack wadah baterainya semuanya komponen pendukung ini adalah barang baru, yang juga memakan biaya tidak murah.

peralatan pendukung harus lengkap, 
maka dari itu bertujuan kejar murah adalah tujuan niat yang kurang tepat


2.    Memiliki alat testing yang standar untuk menguji.

Berikut adalah contoh video testing  cara sortir baterai lithium cell 18650 https://www.youtube.com/watch?v=WvYlfZCOacE



Mengapa wajib memiliki alat tester cell baterai?, karena jika hanya mengukur volt baterai saja itu tidak jaminan. Cell yang rusak sekalipun bisa diukur volt keluar 3.7V.
Cara sederhana menguji baterai dengan alat tester seperti OPUS, SKYRC dengan masuk ke Mah capacity tester, ini adalah cara sederhananya.





Sedangkan cara pengujian kualitas paling ampuh adalah dengan AH meter atau WH energy meter. Cara pengujiannya adalah:
ü  Charging baterai sampai full 100% penuh
ü  Test dengan beban sebesar 3A-5A
ü  Gunakan sampai baterai habis. Dan catat baterai habis di menit ke berapa.
ü  Baca nilai AH yang tercatat di AH meter.
ü  Apabila baterai habis diatas 40 menit, maka cell bagus
ü  Apabila nilai AH yang terbaca diatas 2000 Mah, atau mendekati nilai mah spec baterai tersebut maka baterai tersebut bagus.

3.   Jangan abaikan isolator cell, baterai bekas berisiko plastik pembungkus cell terkelupas.

Wajib diketahui bahwa dinding cell baterai silinder sebelah samping itu adalah kutub negatif. Jadi apabila plastik sampai terkelupas dan dinding cell menempelke dinding cell baterai itu akan terjadi konslet yang berbahaya. Maka dari itu diperlukan sekat yang membatasi agar antar cell tidak bersentuhan langsung. Hal ini juga berlaku di ujung positif cell baterai lihtium, bagian sisi luar baterai di ujung positif cell adalah kutub negatif baterai. Jarak ini sangat dekat sekali, maka dari itu kutup positif wajib menggunakan isolator anti konslet.



baterai yang sudah terlindungi oleh isolator di kutup positifnya


4.    Membeli baterai cell bekas dalam keadaan utuh berupa baterai pack.

Tips ini sama dengan poin keuntungan no 5. Memburu paketan baterai yang masih dalam keadaan utuh baterai pack biasanya yang rusak hanya BMS atau modulnya. Cell cell di dalamnya mungkin masih terdapat cell yang kondisi bagus. Beda dengan membeli cell baterai yang sudah bijian, cell yang sudah bijian tentu sudah di sortir oleh sellerrnya, disortir oleh mekanik, atau disortir oleh yang paham teknik pemilihan cell. Maka dari itu cell bijian akan dikelompokkan dan dijual sesuai performanya. Cell bagus dijual 25rb an keatas, cell sedang dijual 10rb an dan cell kondisi low dijual 5rb an. Sehingga jadi tidak murah lagi cell bekas laptop dengan kualitas yang masih bagus.


membeli per bijian, baterai sudah disortir dan harga akan kembali normal sesuai kualitas cell


5.    Pengemasan yang mudah dilakukan bongkar pasang dan terdapat kabel cell monitoring kontrol manual

Karena realistis saja menggunakan cell bekas tentu akan lebih cepat sering trouble dibandingkan baterai baterai. Jadi kedepan bongkar pasang maintenance akan sering dilakukan. Apabila baterai dikemas dalam pack yang yang terlalu rapat maka kita akan kesulitan sendiri apabila melakaukan perbaikan maka dari itu pembuatan kemasan baterai yang mudah dilakukan bongkar pasang adalah solusi yang mempermudahkan.


casing tapperwear, 
salah satu contoh casing baterai pack rakitan sendiri yang mudah dibuka-pasang


secara berkala perlakuaan manual balancing sudah wajar.


6.    Menggunakan BMS yang sudah memiliki LED control atau cell monitoring.

Dari lampu BMS yang ada fitur led monitoring control kita akan lebih mudah tau cell mana saja yang over penuh dan cell yang mana saja yang telat penuh.


BMS dengan LED display monitor


ü  Lakukanlah manual discharging dengan beban lampu atau alat lain agar cell yang over penuh tidak terlalu parah menderita overcharging.
ü  Cell yang tertinggal untuk penuh lakukanlah single charging agar membantu kinerja BMS untuk melakukan balancing
ü  Karena kemampuan amper BMS dalam membalance hanya 0,1A. Beda selisih 0,1 volt saja bisa memakan waktu berjam-jam untuk self balancing BMS, maka solusi terbaik adalah pertolongan manual balancing secara eksternal kepada cell baterai

7.    Beban yang diijinkan dalam unit kendaraan listrik adalah 1C.

C rate kapasitas, cara menghitungnya mudah: apabila kapasitas baterai kita 10Ah maka ideal amper beban maksimal pada sepeda listrik adalah 10A. Apabila kapasitas baterai 20Ah maka amper kerja jangan lebih 20A pula. Jadi C rate adalah perbandingan amper kerja motor berbanding Amperhour kapasitas baterai. Jangan perlakukan baterai bekas dengan perlakuan 2C atau lebih. Hal itu hanya akan mebuat baterai lithium cell bekas menjadi cepat rusak menuju habis masa pakai.


lihtium baterai kapasitas kecil hanya cocok di kendaraan bentuk sepeda kayuh listrik

tabel referensi menentukan kapasitas ideal baterai


8.    Lebih baik baterai hasil rakitan dari cell bekas digunakan sebagai baterai cadangan. Atau minimal ada baterai lain di sebuah unit kendaraan listrik.

Bisa kita banyangkan apabila saat berkendara dengan kendaraan listrik di jalan, lalu tiba-tiba masalah klasik BMS menutup jalur dishcarger dan baterai OFF total. Sudah pasti kita akan mendorong / manual gowes (kalau ada gowe nya). Maka dari itu apabila hanya dipakai sebagai baterai cadangan atau baterai tambahan saja, masih ada baterai backup lainnya. Kita masih bisa pulang dengan baterai lain di unit kendaraan kita.

baterai cadangan


baterai hasil rakitan lebih cocok diterapkan sebagai baterai cadangan

Disini mari kita realistis saja, baterai lithium cell yang dari kondisi baru yang sudah memasuki tahun ke 5 atau kondisi sudah tidak prima. Masalah BMS menutup jalur sudah sering terjadi pula. Apalagi dengan cell baterai bekas, tentu frekuensi terjadinya akan lebih sering.




Ya itulah tadi seputar ulasan merakit cell 18650 lithium bekas yang digunakan untuk aplikasi sepeda listrik. Dimulai dari ulasan kelebihan dan kelemahan serta dilengkapi dengan tips triknya menggunakan baterai bekas. Niatkanlah tujuan eksperimen kita untuk riset inovasi, kedepankanlah akurasi data hasil penelitian. Kegagalan dalam eksperimen adalah hal yang wajar bukan akhir perjuangan. Tetap selalu berkreativitas, salam go green. Seperti biasa terimakasih dan

SEMOGA BERMANFAAT.


ARTIKEL TERKAIT:




4 comments:

  1. Wih kreatif sekali. Baterai bekas laptop bisa dikreasi hingga bisa dipakai di motor. Tapi sayang mesti ada skill eletronika untuk bikin nya

    BalasHapus
  2. Sukses terus untuk Bogi power... silahkan mampir ke channel youtube kami : https://www.youtube.com/watch?v=JrUTR5Pif-A

    BalasHapus